Liputan6.com, Jakarta PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) berhasil membukukan kinerja yang positif pada akhir 2023. Salah satu pendorong pendapatan perusahaan adalah dengan menggarap proyek fasilitas pendukung pertambangan hauling road di Sumatera Selatan.
Pendapatan usaha RMKO meningkat sebesar 47,4% YoY menjadi Rp 272,4 miliar pada akhir 2023. Dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (21/4/2024), Royaltama Mulia Kontraktorindo meraih pendapatan usaha dari segmen jasa pertambangan, sewa dan konstruksi, yang masing-masing berkontribusi sebesar 52,2%, 23,3% dan 24,5% ke total pendapatan usaha RMKO.
Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, RMKO mencetak EBITDA yang bertumbuh sebesar 64,0% YoY menjadi Rp76,1 miliar.
Advertisement
Perseroan juga berhasil menggenjot kinerja di kuartal terakhir 2023 dengan peningkatan laba bersih sebesar 193,4% YoY menjadi Rp. 18,1 miliar, sehingga pada akhir Desember 2023 RMKO mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,8 miliar.
Dengan meningkatnya laba bersih, modal RMKO ikut bertambah 111,3% YoY menjadi Rp. 246,3 miliar.
Dengan peningkatan laba tersebut RMKO dapat menjaga rasio-rasio keuangan sesuai dengan ketentuan kredit, DER Perseroan berada di level 1,17 kali pada tahun 2023, ungkapnya.
Adapun liabilitas yang juga mencatat peningkatan hingga 151,8% YoY menjadi Rp. 535,2 miliar, didukung oleh peningkatan utang finansial sebesar 284,0% YoY menjadi Rp. 259,9 miliar yang digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja.
Seiring dengan aktivitas investasi tersebut, aset Perseroan juga meningkat sebesar 131,4% YoY menjadi Rp. 535,2 miliar didorong oleh penambahan uang muka pembelian aset, penambahan aset dan penambahan aset hak guna.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Periode Investment Stage
Direktur Utama PT Rantai Mulia Kontraktorindo Tbk, Vincent Saputra mengungkapkan, 2023 merupakan periode investment stage dan menantang bagi RMKO.
Pasalnya, operasional Perseroan sempat terdampak karena klien utama RMKO yaitu tambang in-house milik RMKE sempat berhenti beroperasi selama 3 bulan akibat sanksi administrasi dari regulator.
"Hingga akhir periode tahun 2023, secara rata-rata Perseroan telah mencapai 102,5% target yang telah disesuaikan pada semester kedua sehubungan dengan hambatan operasional yang terjadi pada 3Q 2023. Kami lebih fokus untuk menyelesaikan pemenuhan sanksi administrasi tersebut agar dapat menjamin jalannya operasional Perseroan ke depannya. Kami lebih optimistis sehingga RMKO menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp. 380 miliar dan laba bersih sebesar Rp62,9 miliar pada tahun 2024," kata Vincent dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Sabtu (20/4/2024).
Advertisement
Target Kolaborasi Tambang di 2024
Adapun Direktur Keuangan PT Rantai Mulia Kontraktorindo Tbk, Nathania Pricilla Saputra juga mengatakan bahwa di 2023, kinerja operasional segmen tambang cukup terdampak.
"Namun kami bersyukur masih dapat mempertahankan kinerja keuangan pada fase investasi ini dengan segmen sewa dan konstruksi yang menjadi penopang kinerja keuangan tahun 2023. Pada tahun 2024, kami akan terus mencari peluang untuk berkolaborasi bersama beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan dan sekitarnya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi. Kolaborasi ini akan meningkat volume jasa pertambangan dan secara paralel meningkatkan kinerja segmen sewa dan konstruksi,"jelas Nathania.