Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana untuk melepas bisnis yang dikelola oleh GoTo Logistics. Ada dua layanan pendukung Tokopedia yang akan didivestasikan tahun ini.
Usai menyampaikan kinerja keuangan perusahaan untuk kuartal I-2024 ini, GOTO mengumumkan adanya rencana melepas bisnis GoTo Logistics.
Baca Juga
"Grup GoTo juga telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi kepemilikannya terhadap bisnis pengiriman dan pemenuhan (fulfillment) pendukung Tokopedia yang berada di bawah GoTo Logistics," tulis keterangan resmi GOTO, Senin (29/4/2024).
Advertisement
Pada saat penyelesaian transaksi tersebut, GoTo Logistics juga akan didekonsolidasi dari Grup GoTo. Mengutip paparan GOTO, bisnis GoTo Logistics yang dilepas antara lain layanan pengiriman sebagai pendukung Tokopedia dan Dilayani Tokopedia sebagai pemenuhan/fulfilment.
Perseroan menegaskan, transaksi ini tidak akan berdampak kepada GoSend. Layanan pengiriman antarkonsumen ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.
Perlu diketahui, pelepasan kepemilikan sebelumnya dilakukan GoTo untuk Tokopedia. Tokopedia dicaplok TikTok pada 31 Januari 2024 lalu. Atas kesepakatan itu, menggabungkan Tokopedia dan bisnis e-commerce TikTok di bawah entitas PT Tokopedia.
Alhasil, Tokopedia telah didekonsolidasi dari Grup GoTo yang efektif berlaku mulai 1 Februari 2024 lalu.
"Pada tingkat Grup, GoTo menyajikan informasi kinerja proforma dengan mengasumsikan Tokopedia dan bisnis terkait pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi per tanggal 1 Januari 2023," seperti dikutip.
Â
GOTO Catat Rugi Bersih Rp 862 Miliar
Diberitakan sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi mengumumkan kinerja keuangannya sepanjang kuartal I-2024 ini. GOTO mencatat rugu bersih Rp 862 miliar pada awal tahun 2024 ini.
Mengutip laporan keuangan GOTO, angka rugi periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik induk itu turun sekitar 78 persen dari Rp 3,86 triliun pada kuartal I-2023 lalu.
“Pada tahun 2023, kami telah meletakkan landasan yang kuat serta menentukan strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, memperdalam wallet share 6 pengguna ekosistem, menurunkan beban operasional, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok," ucap Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).
"Pada kuartal pertama 2024, kami telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan, yang hasilnya mulai terlihat di bulan Maret dan April 2024," imbuh dia.
Â
Advertisement
Kinerja
Secara rinci, perusahaan mencatat, GTV Grup pada kuartal ini tumbuh 20 persen mencapai Rp116,5 triliun. Sementara GTV inti Grup yang mengecualikan merchant payment gateway tumbuh 32 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY) mencapai Rp54,6 triliun.
Pendapatan bruto tumbuh 18 persen YoY mencapai Rp 4,2 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai -Rp102 miliar, dengan kerugian yang membaik sebesar 89 persen YoY.
Patrick bilang, catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna, bisnis buy now pay later (BNPL) di e-commerce, serta percepatan integrasi dan adopsi pembayaran di TikTok.
"Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan," tegas Patrick.