Jurus BEI Antisipasi Risiko Liquidity Provider untuk Saham

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Irvan Susandy memaparkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi risiko dari pemberlakukan liquidity provider di saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Jul 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2024, 12:30 WIB
Jurus BEI Antisipasi Risiko Liquidity Provider
Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan akan menyeleksi anggota bursa yang dapat menjadi liquidity provider atau penyedia likuiditas di saham. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi risiko.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan akan menyeleksi anggota bursa yang dapat menjadi liquidity provider atau penyedia likuiditas di saham. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi risiko.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Irvan Susandy menuturkan, liquidity provider saham dikembangkan bertujuan meningkatkan likuiditas atas saham-saham yang tergolong illiquid to medium illiquid. "Dengan ada liquidity provider ini diharapkan juga terdapat pengurangan bid-ask spread dari saham-saham tersebut sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas investor dalam melakukan transaksi saham di bursa,” ujar dia dikutip Kamis (4/7/2024).

Ia menegaskan, izin liquidity provider saham akan diberikan kepada anggota bursa efek yang mendapat persetujuan dari bursa untuk melakukan kewajiban kuotasi. Irvan mengatakan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh liquidity provider untuk memitigasi risiko antara lain persyaratan sistem, SOP dan juga manajemen risiko yang baik.

“Untuk memastikan liquidity provider memberikan harga yang terbaik kepada pelaku pasar, bursa juga akan menentukan minimum volume, maximum spread dan minimum presence (durasi waktu kuotasi) yang harus dipenuhi oleh anggota bursa yang berminat menjadi liquidity provider,” kata dia.

Irvan mengatakan, bursa juga akan mengeluarkan daftar saham yang dapat dikuotasikan oleh liquidity provider yang memperhatikan aspek volume, frekuensi, kapitalisasi pasar, spread, free float, fundamental dan lainnya.

Irvan juga menjelaskan kalau praktik liquidity provide saat ini juga sudah dijalankan pada produk waran terstruktur. Pada produk itu, anggota bursa yang bertindak sebagai issuer waran terstruktur juga wajib menjadi liquidity provider dan menyediakan kuotasi atas seri waran terstruktur yang diterbitkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentukan Saham

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Infrastruktur yang sama juga akan diterapkan dalam liquidity provider saham, bursa nantinya akan melakukan monitoring atas volume, value, dan spread atas kuotasi dari liquidity provider sahan, bagi anggota bursa yang berminat dalam bisnis liquidity provider diperlukan untuk melakukan pengembangan sistem agar kuotasi yang dihasilkan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh bursa," kata dia.

“Perbedaan dengan waran terstruktur adalah di saham dan ketentuan kuotasinya yang akan kami sesuaikan dengan tujuan meningkatkan likuiditas atas saham tersebut,” ia menambahkan.

Selain itu, Irvan mengatakan, untuk pengendalian harga saham akan dimitigasi secara prevention dan juga post audit. “Secara prevention mitigation, bursa akan melakukan seleksi atas anggota bursa yang dapat menjadi liquidity provider dari seluruh aspek (risk management, capital governance, dan juga sistem),” kata dia.

Irvan menambahkan, bursa juga akan menentukan saham yang dapat dikuotasikan oleh liquidity provider dan melakukan monitoring atas kegiatan kuotasi berdasarkan ketentuan kewajiban kuotasi oleh bursa.

“Secara post trasanction, bursa juga akan melakukan monitoring dan pengawasan atas kegiatan kuotasi oleh liquidity provider, termasuk jika terdapat risiko price manipulation dan moral hazard,” kata dia.


Apa Itu Liqudity Provider?

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip laman Ajaib, liquidity provider adalah pihak yang bertindak sebagai penyelenggara dalam instrument keuangan. Liquidity provider ini memperjualbelikan instrument itu ketika ada permintaan dan penawaran. Penyedia likuiditas ini dikenal dengan penyelenggara pasar atau market maker.

Liquidity provider bertujuan untuk likuiditas suatu instrument dapat terjaga dengan baik. Hal ini dapat dilihat dalam pasar berjangka dan instrument derivatif yang umumnya memiliki aktivitas perdagangan yang kurang hidup. Akan tetapi, likuiditasnya masih tetap terjaga.

Pada saham, yang bertindak sebagai liquidity provider adalah sekuritas. Dengan ada penyedia likuiditas, saham yang memiliki jumlah peredaran yang kecil tetap menjadi hidup.

Seorang investor retail juga dapat dikatakan sebagai market maker jika menjual efek yang dimilikinya dan dibeli oleh orang lain. Dengan demikian, banyak platform sekuritas yang menerapkan biaya jual efek yang lebih murah dibandingkan biaya belinya.

Untuk menerapkan liquidity provider memerlukan teknis yang kompleks, terutama dalam pengawasannya. Sebab ada kemungkinan sejumlah oknum yang sengaja mengatur harga untuk keuntungan sepihak.

Hal ini timbul karena liquidity provider memungkinkan untuk melakukan aksi jual atau beli instrumen yang sama dalam satu waktu secara sekaligus.

 


BEI Ungkap Tantangan Capai Target 2024, Apa Saja?

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman membagikan beberapa tantangan yang dihadapi Bursa untuk mencapai target laba perseroan pada 2024. Iman menuturkan perseroan telah membuat rencana target untuk 2024 dengan asumsi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sekitar Rp 12,25 triliun. 

"Kita lihat sampai saat ini, RNTH sekitar Rp 12,1 triliun, belum tercapai sesuai target, tapi beberapa hal target seperti IPO dan fundraising justru positif,” kata Iman dalam konferensi pers RUPST BEI, Rabu (26/6/2024). 

Iman menuturkan, secara fundamental, di Indonesia transaksi rata-rata naik sejak penetapan calon presiden pada Maret 2024. Namun, sepanjang masa pemilu alami penurunan karena banyak investor wait and see. 

Selain itu, tantangan ekonomi dan inflasi global juga menjadi tantangan bagi BEI untuk mencapai target perseroan pada 2024. Iman menuturkan, invasi AS belum mencapai target 2 persen dan saat ini masih berada di kisaran 3 persen. 

“Interest rate dari The Fed masih akan berlangsung kita melihat investor akan pindah ke investasi safe haven. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di China karena sedang ada isu sektor properti. Saya rasa faktur global yang menjadi tantangan target di 2024,” ujar dia. 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya