Liputan6.com, Jakarta Tesla (TSLA) melaporkan hasil kinerja kuartal II yag beragam. Dari sisi pendapatan Tesla pada periode tersebut tercatat sebesar USD 25,05 miliar, di atas perkiraan USD 24,63 miliar, dan sedikit lebih tinggi dari USD 24,93 miliar yang dilaporkan Tesla tahun lalu.
Tesla membukukan EPS yang disesuaikan sebesar USD 0,52, meleset dari ekspektasi USD 0,60, dengan laba bersih non-GAAP sebesar USD 1,8 miliar. Saham Tesla turun lebih dari 4% menyusul pengumuman itu.
Baca Juga
Meski begitu, Tesla mengatakan rencana untuk kendaraan baru, termasuk model yang lebih terjangkau, tetap berada pada jalur yang tepat untuk memulai produksi pada paruh pertama 2025.
Advertisement
"Kendaraan ini akan memanfaatkan aspek platform generasi berikutnya serta aspek platform kami saat ini dan akan dapat diproduksi. pada jalur manufaktur yang sama dengan jajaran kendaraan kami saat ini," kata Tesla dalam laporan pendapatan kuartal II, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (24/7/2024).
Banyak analis dan pengamat industri berpendapat bahwa debut dan peluncuran kendaraan listrik yang lebih murah akan mendorong penjualan kendaraan listrik ke tingkat yang lebih tinggi. Sesuatu yang bahkan telah dikatakan oleh CEO Tesla Elon Musk sebelumnya.
Musk mengatakan perusahaan akan memperkenalkan robotaxi-nya pada 10 Oktober, yang awalnya dijadwalkan pada 8 Agustus. Musk mengatakan waktu tambahan itu memungkinkan Tesla untuk menambahkan beberapa hal lain ke robotaxi sebelum peluncurannya.
Sedangkan untuk kendaraan lainnya, Tesla mengatakan produksi Cybertruck meningkat tiga kali lipat dibandingkan kuartal I, dan kendaraan tersebut berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas pada akhir tahun. Tesla mengatakan pabrik Semi juga berada di jalur yang tepat untuk memulai produksi pada akhir 20255
Kendaraan Tesla
Tesla mengirimkan 443.956 kendaraan secara global pada kuartal kedua, melampaui perkiraan konsensus Bloomberg sebanyak 439.302 unit, namun turun hampir 5% dari tahun lalu.
Meski begitu, total pengiriman pada kuartal II merupakan peningkatan yang signifikan dari 386.810 kendaraan yang dikirimkan pada kuartal I, memicu kekhawatiran di antara beberapa analis bahwa permintaan kendaraan Tesla anjlok.
Salah satu hal yang mengejutkan dalam laporan produksi dan pengiriman kuartal kedua Tesla adalah pengungkapan bahwa Tesla menggunakan penyimpanan energi baterai sebesar 9,4 GWh (gigawatt hour), yang merupakan jumlah kuartalan tertinggi yang pernah ada, dan lebih dari dua kali lipat jumlah penyimpanan baterai yang digunakan perusahaan pada kuartal pertama.
Advertisement
Elon Musk Sindir George Soros Gara-Gara Kamala Harris
Sebelumnya, CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk telah mengejek George Soros dan putranya Alex Soros karena mengalihkan dukungan kepada Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Haris dalam pemilihan presiden (Pilpres) AS. Hal ini setelah Presiden AS Joe Biden mundur dari Pilpres AS 2024.
Mengutip Times of India, Selasa (23/7/2024), Alex Soros yang mengikuti jejak sang ayah George Soros menjelaskan kalau Kamala Harris sebagai pilihan “terbaik” untuk mengalahkan mantan Presiden AS Donald Trump saat Pilpres 2024.
"Ini waktunya bagi kita bersatu mendukung Kamala Harris dan kalahkan Donald Trump. Panjang umur impian warga AS,” tulis Alex Soros yang diunggah di media sosial X yang dahulunya bernama Twitter, dengan foto dia bersama Harris.
Hal itu mendapatkan respons dari Elon Musk. "Saya berterima kasih kepada Alexander Soros karena tidak membuat semua orang penasaran tentang siapa boneka selanjutnya,” ujar Elon Musk.
Kamala Harris (59) telah menerima endorsemen dari sejumlah sosok terpengaruh Partai Demokrat dan mendorong pengumuman dia sebagai kandidat. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro, Senator dari Minnesota Amy Klobuchar, dan mantan Sekretaris Buruh, Robert Reich memberikan dukungan terhadap Kamala Harris.
Namun, tidak semua sosok Partai Demokrat terkemuka secara eksplisit mendukung Kamala Harris. Mantan Presiden AS Barack Obama meski memuji pilihan Biden, menarik diri untuk tidak memberikan dukungan khusus kepada Kamala Harris. Berbagai tanggapan dari para pemimpin Partai Demokrat menyoroti beragamnya pendapat dalam partai mengenai pemilihan presiden (Pilpres AS) yang akan datang.