Industri Otomotif Lesu, Laba Adira Finance Susut 6,51% di Semester I 2024

Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategi untuk mendorong kinerja bisnis di tengah tantangan yang terjadi saat ini.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Agu 2024, 21:10 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 21:10 WIB
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila dalam pengumuman kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. (Pipit/Liputan6.com)
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila dalam pengumuman kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. (Pipit/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni. Pada periode tersebut, perseroan berhasil memcatatkan pertumbuhan dari sisi pendapatan,

Pendapatan Adira Finance pada semester I 2024 naik 10,62 persen menjadi Rp 5 triliun dibandingkan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 4,52 triliun. Bersamaan dengan itu, total beban pada semester I 2024 naik menjadi Rp 4,04 triliun dari Rp 3,47 triliun pada semester I 2023.

Alhasil, ADMF membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 765,2 miliar atau turun 6,51 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 818,5 miliar.

Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila mengatakan penurunan kinerja perseroan ini sejalan dengan kondisi industri otomotif yang masih lesu.

Di tengah stagnasi ekonomi global, perekonomian domestik pada pertengahan tahun 2024 juga dihadapkan pada tantangan yang ditandai dengan penurunan permintaan akibat peningkatan harga khususnya kebutuhan pokok, pelemahan kinerja manufaktur, dan pelemahan nilai tukar.

Seiring kondisi tersebut, industri otomotif juga dihadapkan dengan tantangan di mana penjualan ritel mobil baru mengalami penurunan sebesar 15% yoy menjadi 432 ribu unit selama semester pertama 2024. Sementara untuk penjualan sepeda motor baru relatif stabil yaitu sebesar 3 juta unit. Hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun, suku bunga yang masih tinggi, serta depresiasi nilai tukar Rupiah.

"Seiring dengan melesunya industri otomotif di sepanjang semester pertama 2024, Adira Finance mencatatkan pembiayaan baru sedikit mengalami penurunan sebesar 2% menjadi Rp 20 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) mengalami pertumbuhan sebesar 15% yoy menjadi Rp 58,4 triliun,” kata Made kepada media di kawasan Menteng, Kamis (1/8/2024).

 

Pengembangan Bisnis Non-Otomotif

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance)
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) resmi meluncurkan aplikasi pelayanan konsumen berbasis internet. (Arief/Liputan6.com)

Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategi untuk mendorong kinerja bisnis di tengah tantangan yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah terus mengembangkan bisnis non-otomotif seperti pinjaman multiguna.

Perseroan mencatat pertumbuhan pembiayaan baru di segmen non-otomotif sebesar 21% yoy, mencapai Rp 4,6 triliun. Pembiayaan multiguna berkontribusi terbesar dalam pembiayaan non-otomotif perusahaan.

Selain itu, Perusahaan mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah sebesar Rp 4,3 triliun atau mewakili 22% dari total pembiayaan baru. Untuk dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, Perusahaan akan terus melakukan kegiatan pemasaran, ekspansi dari kanal-kanal penjualan di komunitas syariah, serta memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya non-otomotif seperti produk AMANAH (Adira Multi Dana Syariah).

 

Pembiayaan Kendaraan Listrik

Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi bersih di Indonesia, Adira Finance menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV), mencakup sepeda motor dan mobil, melalui kerja sama dengan berbagai merek dan dealer kendaraan listrik. Sepanjang semester I-2024, pembiayaan kendaraan listrik Adira Finance meningkat signifikan, mencapai Rp 178 miliar.

Untuk dapat terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi. Hingga 30 Juni 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 476 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah. Dari sisi digital, perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya