Indosat Serap Capex Rp 4,52 Triliun di Semester I 2024, Untuk Apa Saja?

PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan realisasi bwlanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 4,52 triliun pada semester I 2024. Belanja modal itu tidak termasuk awet hak guna sebesar Rp 3,34 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Agu 2024, 08:23 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2024, 08:23 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 4,52 triliun pada semester I 2024. Belanja modal itu tidak termasuk awet hak guna sebesar Rp 3,34 triliun.

“Sekitar 89,8% dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis selular untuk mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI dan TI,” ungkap Presiden Director dan CEO Indosat Ooreedoo Hutchison, Vikram Sinha dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Sabtu (3/8/2024).

Selain fokus meningkatkan jaringan Indosat, Indosat juga kini tengah berkembang menjadi AI Native TechCo. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan teknologi terkini untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan masa depan.

Upaya Indosat untuk memastikan keandalan jaringan ini berbuah pada peningkatan jumlah pelanggan mereka sebesar 900.000 pelanggan baru. Total, jumlah pelanggan Indosat saat ini mencapai 100,9 juta pelanggan di akhir paruh pertama 2024.

Meningkatnya jumlah pelanggan perseroan membuat terjadinya peningkatan trafik internet sebesar 13,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kini, lalu lintas data di jaringan Indosat mencapai 7.965 Petabyte.

Hingga 30 Juni 2024, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Perseroan membukukan pendapatan Rp 27,98 triliun pada semester I 2024. Pendapatan itu naik 13,38% dibandingkan pendapatan pada semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 24,67 triliun.

Sementara EBITDA tumbuh lebih cepat daripada pendapatan dengan peningkatan sebesar 17,8% YoY menjadi Rp13.412,2 miliar. Margin EBITDA berada pada 47,9% di semester I 2024, menyoroti kemampuan Perusahaan untuk mengonversi pendapatan menjadi penghasilan secara efisien.

 

EBITDA

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sementara EBITDA tumbuh lebih cepat daripada pendapatan dengan peningkatan sebesar 17,8% YoY menjadi Rp13.412,2 miliar. Margin EBITDA berada pada 47,9% di semester I 2024, menyoroti kemampuan Perusahaan untuk mengonversi pendapatan menjadi penghasilan secara efisien.

Dari raihan itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,73 triliun. Laba ini naik 43,29% dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,9 triliun.

"Profitabilitas ini menegaskan kesehatan keuangan Perusahaan yang solid dan kapasitasnya untuk menghasilkan pengembalian yang substansial bagi pemangku kepentingan," tulis manajemen PT Indosat Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Rabu (31/7/2024).

Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 turun 1,7% menjadi Rp 112,78 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar RP 114,72 triliun. Liabilitas turun 3,2% menjadi Rp 78,44 triliun dari Rp 81,01 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik 1,9% menjadi Rp 34,34 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 33,7 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya