OCBC Cetak Laba Bersih Rp 2,4 Triliun pada Semester I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) membukukan pertumbuhan penyaluran kredit 14 persen YoY.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Agu 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2024, 17:00 WIB
OCBC Cetak Laba Bersih Rp 2,4 Triliun pada Semester I 2024
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) membukukan laba bersih tumbuh 16 persen dan pendapatan bunga naik 7 persen pada semester I 2024. (Foto: Unsplash/Isaac Smith)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,4 triliun pada semester I 2024. Laba ini tumbuh 16 persen secara tahunan atau YoY dari sebelumnya sebesar Rp 2,1 triliun.

Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja, mengatakan, di tengah tantangan kondisi ekonomi hingga saat ini, kinerja Bank tetap tumbuh baik. Hal ini terlihat dari laba bersih bank yang naik sebesar 16% menjadi 2,4 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,1 triliun.

"Selain itu, Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 13,3%. Kondisi likuiditas Bank juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 225,7%, di atas ketentuan regulator,” kata Parwati dalam keterangan resmi, dikutip Senin (5/8/2024).

Secara umum, pertumbuhan laba bersih terutama didorong oleh naiknya pendapatan bunga bersih sebesar 7% YoY, seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar 116% yang terutama didorong oleh membaiknya kualitas kredit.

Kredit OCBC juga tumbuh 14% YoY. Kredit ritel tumbuh sebesar Rp 13,3 triliun atau 27% YoY, termasuk kredit PT Bank Commonwealth, yang menjadi anak Perusahaan OCBC sejak bulan Mei tahun ini. Kredit perbankan bisnis tumbuh sebesar Rp 6,9 triliun atau 7% YoY.

Selain itu, per 30 Juni 2024, Bank telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainability financing) sebesar Rp 34,99 Triliun, di mana 43% di antaranya merupakan penyaluran dalam bentuk green financing.

"Dengan kinerja yang baik di semester pertama tahun ini, OCBC terus optimis namun tetap penuh kehati-hatian untuk bertumbuh secara kesinambungan, dengan terus berinovasi untuk melayani nasabah individu dan korporasi," ujar Parwati.

 

 

 

Rasio NPL

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Prinsip kehati-hatian terlihat dari rasio NPL bruto yang berada pada level 2% pada semester pertama tahun ini. Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 5,8% pada semester pertama 2024, turun dibandingkan angka periode yang sama tahun lalu sebesar 6,2%.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) OCBC di paruh pertama 2024 tumbuh sebesar 11% YoY dengan komposisi CASA sebesar 56% dibandingkan total DPK.

Jumlah transaksi OCBC melalui e-channel berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 46% YoY, dengan pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 26% YoY. 

Sedangkan untuk nasabah korporasi, jumlah pengguna meningkat sebesar 20% YoY dan jumlah transaksi di OCBC Business meningkat sebesar 60% YoY.

Bank Commonwealth Resmi Gabung ke OCBC NISP

PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) hari ini mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Commonwealth (PTBC). (Dok OCBC)
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) hari ini mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Commonwealth (PTBC). (Dok OCBC)

Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Commonwealth (PTBC). Hal ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung di OCBC Tower, Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2024.

Presiden Direktur OCBC, Parwati Surjaudaja mengatakan, merger ini merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh OCBC untuk terus tumbuh menjadi Bank swasta terkemuka di Indonesia. Merger ini juga mencerminkan komitmen dalam peningkatan layanan Nasabah dan pemanfaatan peluang yang ada di pasar perbankan nasional.

”Kami percaya penggabungan ini akan membawa sinergi. Dengan menyatukan kekuatan yang dimiliki, OCBC siap melayani basis nasabah yang lebih luas dengan solusi perbankan yang lebih komprehensif,” kata Parwati dalam keterangan resmi, Jumat (2/8/2024).

Parwati menambahkan, merger ini juga diharapkan dapat memperluas akses bagi nasabah PTBC terhadap jaringan luas dan kapabilitas OCBC di kawasan ASEAN, Greater China, dan wilayah lainnya, terutama dalam layanan corporate banking.

Adapun integrasi nasabah ritel dan UKM PTBC akan menguatkan posisi pasar OCBC, memperbesar portfolio, dan mengukuhkan OCBC menjadi salah satu bank swasta terdepan di Indonesia.

Dalam RUPSLB membahas Persetujuan Penggabungan PTBC dengan OCBC, di mana OCBC akan menjadi bank penerima Penggabungan, termasuk menyetujui Rancangan Penggabungan dan Konsep Akta Penggabungan.

Kemudian, persetujuan Pengkinian Rencana Resolusi sehubungan dengan telah dilaksanakan pengambilalihan PTBC oleh OCBC. Selanjutnya juga membahas Perubahan Anggaran Dasar OCBC dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan OJK tentang Penerapan Tata Kelola Syariah.

 

 

 

OCBC Cetak Laba Rp 1,17 Triliun pada Kuartal I 2024

Bank OCBC NISP Rebranding jadi OCBC, Beri Benefit Lebih untuk Nasabah
Bank OCBC NISP secara resmi telah meluncurkan ‘OCBC’ sebagai merek dan logo terbaru bank tersebut pada Selasa, 14 November 2023 di Jakarta. (Amira Fatimatuz Zahra/Liputan6.com)

Sebelumnya, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) laporan kinerja kuartal I 2024. Di tiga bulan pertama tahun ini,  OCBC kembali mencatatkan kinerja yang positif dengan laba bersih yang naik 13% menjadi Rp 1,17 triliun, dibandingkan Rp 1,03 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Di kuartal pertama ini, kami juga mencatatkan total aset yang meningkat 5% YoY menjadi Rp252,4 triliun," jelas Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2024). 

Laba sebelum pajak OCBC meningkat 13% Year on Year (YoY) menjadi Rp1,48 triliun, dengan Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 13%. Selain itu, kondisi likuiditas Bank juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 228,3%, di atas ketentuan regulator.

Kinerja positif OCBC di kuartal pertama 2024 didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 6% YoY dan penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 96% YoY seiring dengan membaiknya kualitas aset akibat pulihnya aktivitas ekonomi.

“Kami senantiasa optimis dan mendorong pertumbuhan serta layanan yang komprehensif di setiap segmen bisnis, dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian," tambah Parwati.

Total penyaluran kredit di OCBC meningkat sebesar 11% YoY pada kuartal 1 2024, yang terutama didorong oleh pertumbuhan pada kredit perbankan ritel sebesar 13% dan kredit perbankan bisnis sebesar 10%. Penyaluran KPR mencatat kenaikan sebesar 16% YoY, termasuk didukung oleh KPR Easy Start & KPR Kendali, produk unggulan OCBC dalam kredit pemilikan rumah.

 

 

Kredit Bermasalah

Sejalan dengan komitmen OCBC untuk tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, NPL gross berada pada level 1,8% sementara NPL net berada di level 0,6%, di mana keduanya mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

DPK OCBC tumbuh sebesar 7% YoY pada posisi akhir Maret 2024 dengan komposisi CASA sebesar 56,6% dibandingkan total DPK.

Jumlah transaksi OCBC melalui e-channel berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 58% YoY. Selain itu, jumlah pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 28% YoY. Untuk nasabah korporasi, terdapat peningkatan jumlah pengguna sebesar 22% YoY dan peningkatan jumlah transaksi di OCBC Business sebesar 32% YoY.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya