Usai Cetak Rekor, IHSG Dibuka Terbakar Hari Ini

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.726,66 dan level terendah 7.666,61. Sebanyak 192 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Selain itu 217 saham melemah dan 216 saham diam di tempat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Sep 2024, 09:36 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 09:26 WIB
Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
IHSG dibuka stabil di posisi 7.694,53, dari penutupan Senin kemarin di posisi 7.694,53. Lima menit kemudian, IHSG menghijau dengan naik ke level 7.708,32. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan keperkasaan setelah menembus harga tertinggi pada perdagangan kemarin. Pada awal sesi perdagangan Selasa (3/9/2024) IHSG sempat menghijau tetapi akhirnya mengalami tekanan yang cukup dalam.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stabil di posisi 7.694,53, dari penutupan Senin kemarin di posisi 7.694,53. Lima menit kemudian, IHSG menghijau dengan naik ke level 7.708,32.

Pada pukul 09.30 WIB, IHSG berbalik arah dengan turun 0,30 persen ke posisi 7.670,91. Indeks LQ45 juga melemah tipis 0,07 persen ke posisi 945,73. Sebagian besar indeks saham acuan terbakar.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.726,66 dan level terendah 7.666,61. Sebanyak 192 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Selain itu 217 saham melemah dan 216 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 233.150 kali dengan volume perdagangan 6,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.574.

Mayoritas sektor saham terbakar kecuali sektor saham basic dan kesehatan yang menguat 0,38 persen dan 0,22 persen.

Sementara itu, sektor saham teknologi mengalami tekanan paling dalam dengan turun 2,34 persen, dan disusul sektor cyclical melemah 1,81 persen.

Kata Analis

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama IHSG masih mampu berada di atas 7.547 sebagai support, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave (v) dari wave (i) dari wave 3.

“Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7,743, namun apabila break support maka arah IHSG akan menguji 7.371-7,460,” ujar Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.547,7.460 dan level resistance 7.715,7.743 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan longer upper shadow disertai volume.Ia mengatakan, IHSG meski berpeluang untuk kembali koreksi, tetapi selama di atas garis moving average (MA)5 harian, IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.

“Namun, jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk masuk ke fase sideways,” ujar dia.

Herditya menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.550-7.750.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menuturkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.580-7.780.

Rekomendasi Saham

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL). 

Rekomendasi Teknikal

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Spec Buy

Saham ARTO menguat 3,14% ke 2.960 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

Herditya menuturkan, saat ini, posisi ARTO diperkirakan berada di awal wave v dari wave (iii), sehingga ARTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya, terutama apabila masih mampu berada di atas 2.840 sebagai stoplossnya.

Spec Buy: 2.880-2.950

Target Price: 3.170, 3.270

Stoploss: below 2.840

 

2.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Buy on Weakness

Saham BRMS terkoreksi 1,23% ke 160 disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksi BRMS pun menembus MA200.

"Kami perkirakan, posisi BRMS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [iii], sehingga BRMS masih rawan melanjutkan koreksinya," tutur dia.

Buy on Weakness: 154-159

Target Price: 167, 175

Stoploss: below 146

 

3.PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) - Buy on Weakness

Saham LSIP bergerak flat ke 890 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

"Selama masih mampu berada dia tas 870 sebagai stoplossnya, posisi LSIP saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave v dari wave (a) pada label hitam," tutur dia.

Buy on Weakness: 885-890

Target Price: 920, 930

Stoploss: below 870

 

4.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) - Buy on Weakness

Saham PGEO terkoreksi ke 1,145 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi PGEO saat ini berada pada bagian dari wave iv dari wave (c) dari wave [b], sehingga penguatannya akan relatif terbatas dan rawan kembali terkoreksi.

Buy on Weakness: 1.080-1.110

Target Price: 1.210, 1.290

Stoploss: below 1.005

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya