Genjot Layanan Prima, BBRI Optimalkan Penggunaan AI

Merespons tuntutan era digital akan kecepatan dan personalisasi layanan, BRI telah mengembangkan berbagai produk dan layanan berbasis AI.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Sep 2024, 20:25 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 20:25 WIB
Kinerja Keuangan Cemerlang, Analis Kompak Rekomendasikan Koleksi Saham BBRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI berkomitmen mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman perbankan nasabah. Hal ini sekaligus menjadi tema perayaan Hari Pelanggan Nasional (HPN), "Artificial Intelligence Membuat Pelayanan Pelanggan Lebih Responsif dan Personal".

Direktur Utama BRI, Sunarso menegaskan komitmen perseroan untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi pelanggan.

“Kami memahami bahwa di era digital ini, kecepatan dan personalisasi menjadi kebutuhan utama bagi nasabah kami. Oleh karena itu, BRI terus mengembangkan berbagai produk dan layanan yang didukung oleh Artificial Intelligence atau AI, guna memberikan pelayanan yang lebih responsif dan personal.” ujar Sunarso dalam keterangan resmi, Rabu (4/9/2024).

Merespons tuntutan era digital akan kecepatan dan personalisasi layanan, BRI telah mengembangkan berbagai produk dan layanan berbasis AI. Salah satu produk yang telah menjadi andalan adalah BRImo super apps, yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mengakses berbagai layanan perbankan dengan mudah dan cepat.

Selain itu, BRI juga menyediakan layanan virtual Assistant berbasis AI yaitu “Sabrina” yang siap membantu nasabah kapan saja dan di mana saja dengan solusi yang cepat, tepat dan personal. Inovasi ini merupakan bagian dari strategi BRI untuk memberikan layanan yang lebih responsif dan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Sabrina kini dapat diakses melalui WhatsApp di nomor 0812 1214 017 untuk memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan informasi terkait produk dan layanan BRI. Melalui layanan ini, nasabah dapat dengan mudah menemukan lokasi kantor BRI, ATM dan AgenBRILink terdekat, serta memperoleh rekomendasi merchant BRI. Selain itu, nasabah juga dapat melakukan pengecekan mutasi rekening dan saldo melalui Chat Banking, serta menyampaikan pengaduan yang dapat dilacak proses penyelesaiannya.

Dengan terus mengadopsi teknologi terkini dan mempertahankan pendekatan layanan yang berfokus pada nasabah, BRI mengukuhkan posisinya sebagai bank terkemuka di Indonesia yang responsif terhadap kebutuhan nasabah di era digital. Perayaan Hari Pelanggan Nasional ini menjadi momentum bagi BRI untuk menegaskan kembali komitmennya dalam memberikan layanan perbankan terbaik serta memanfaatkan kekuatan AI untuk menciptakan pengalaman perbankan yang lebih personal dan efisien bagi jutaan nasabahnya di seluruh Indonesia.

"Kami menyadari bahwa kepercayaan dan kesetiaan nasabah merupakan faktor penting, maka BRI terus berinovasi untuk memastikan bahwa setiap pengalaman nasabah bersama BRI adalah yang terbaik," imbuh Sunarso memungkasi.

Sunarso: Berapa pun Laba BRI, Layak Dibagi dalam Bentuk Dividen hingga 5 Tahun ke Depan

Paparan publik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Kamis (30/11/2023). (Foto: BRI)
Paparan publik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Kamis (30/11/2023). (Foto: BRI)

Direktur BRI, Sunarso, menegaskan bahwa pihaknya akan membagi laba yang didapatkan dalam bentuk dividen sampai 5 tahun ke depan. Ia pun mengungkapkan, rasio kecukupan modal BRI mencapai 25,13% pada akhir Triwulan II/2024.

Sunarso mengatakan, BRI memiliki tambahan modal Rp41 triliun yang berasal dari right issue pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.

“Saya sebagai CEO yakin bahwa sampai 5 tahun ke depan berapa pun laba BRI, layak dibagi dalam bentuk dividen. Karena apa? Karena memang tidak dibutuhkan untuk menahan laba untuk memperkuat modal, karena modalnya sudah sangat kuat,” tegasnya dalam acara Public Expose Live 2024 di Jakarta (29/8/2024).

“Dividen BRI pasti di level yang tinggi, karena itu tidak masalah bagi permodalan BRI,” imbuh Sunarso.

Sementara itu, dirinya menyebut, pembagian dividen BRI nantinya tergantung dari persetujuan otoritas, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Kalau dividend payout ratio-nya tinggi, itu harus. Tapi bagaimana cara membayarnya? Apakah langsung sekaligus atau dicicil dalam bentuk interim? Itu subjek persetujuan dari otoritas,” sebut Sunarso.

Optimis Kinerja Positif

Paparan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Rabu (31/1/2024). (Foto: tangkapan layar/Agustina Melani)
Paparan kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Rabu (31/1/2024). (Foto: tangkapan layar/Agustina Melani)

Sunarso optimis bahwa BRI akan menciptakan kinerja positif di masa yang akan datang. Ia menyebut, optimisme itu tak lepas dari keberhasilan BRI Group mencatatkan kinerja positif hingga Triwulan II 2024.

"Dengan pertumbuhan yang selektif dan prudent, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba Rp29,90 triliun hingga akhir Triwulan II/2024," ujarnya.

Sunaraso mengungkapkan, pencapaian itu tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year on year (yoy ).

"Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp1.095,64 triliun," ungkapnya.

"Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun," jelas Sunarso.

Bos BRI itu juga menegaskan, pertumbuhan kredit yang selektif dan prudent membuat Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

“Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir Triwulan II/2023 menjadi 12,00% pada akhir Triwulan II/2024," tegas Sunarso.

"Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%,” imbuhnya.

Sunarsi juga menjelaskan, dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun.

"Di mana dana murah atau CASA (Tabungan dan Giro) masih mendominasi struktur DPK BRI, dimana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya