Transaksi Kontrak Minyak Mentah Melonjak Buntut Badai Francine

Transaksi kontrak berbasis minyak mentah pada periode 3-10 September 2024 melonjak hingga 357%.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Sep 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP
Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi kontrak berjangka komoditas minyak mentah di Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) menunjukkan kenaikan yang signifikan.

Kenaikan ini menyusul Badai Francine yang melanda pesisir Louisiana AS dan teluk meksiko pada 11 September 2024, yang memunculkan penurunan pasokan minyak mentah dunia.

Data dari ICDX menunjukkan,  transaksi kontrak berbasis minyak mentah pada periode 3-10 September 2024 atau seminggu sebelum Badai Francine mencapai 622 lot, dan melonjak hingga 357%, mencapai 2.226 lot pada periode 11-17 September 2024 atau seminggu pasca kejadian.

Badai Francine sendiri telah membuat beberapa kilang minyak AS menghentikan operasi, yang memunculkan kekhawatiran pasar terkait turunnya pasokan minyak mentah. Badai tersebut melewati enam kilang minyak di Gulf Coast dan 22 pelabuhan.

"Badai Francine mengganggu sekitar 12% produksi minyak mentah dan 16% produksi gas alam di Teluk Meksiko. Efek dari Badai Francine ini dapat dikatakan menjadi icing on the cake untuk komoditi minyak mentah, yang jika dilihat dari sisi pasokan sendiri, sudah cukup ketat dengan adanya efek konflik Timur Tengah dan penundaan rencana peningkatan output OPEC+," kata Research and Development ICDX. Yoga Tirta dalam keterangan di Jakarta, dikutip Sabtu (21/9/2024).

"Situasi ini, kemudian dimanfaatkan secara optimal oleh investor, baik untuk tujuan taking profit maupun hedging, sehingga volume transaksi ikut terdorong meningkat," lanjutnya.

Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi juga mengatakan bahwa kontrak berjangka minyak mentah di ICDX merupakan bagian dari Transaksi Multilateral.

"Selain minyak mentah, ICDX juga telah memfasilitasi untuk kontrak komoditas lainnya, seperti Agricultural, Oil, Currency dan Emas. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan produk multilateral yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, baik untuk kebutuhan lindung nilai dan mitigasi risiko atas harga komoditas," jelasnya.

ICDX Catat 38.132 Lot Transaksi Multilateral pada Kontrak Minyak Mentah

ilustrasi perdagangan berjangka komoditi. (Photo dok.Indonesia Commodity and Derivatives Exchange/ICDX)
ilustrasi perdagangan berjangka komoditi. (Photo dok.Indonesia Commodity and Derivatives Exchange/ICDX)

ICDX mencatat, Transaksi Multilateral pada kontrak minyak mentah di ICDX dalam kurun waktu Januari - Agustus 2024 tercatat sebanyak 38.132 lot dengan notion value mencapai Rp.574 Triliun dengan komposisi kontrak COFRMic, COFU10 dan COFU100.

Sebagai catatan, di ICDX, terdapat empat produk untuk kontrak berjangka berbasis minyak mentah atau crude oil yaitu kontrak COFU100 dan kontrak COFU10 yang diperdagangkan dengan kuotasi harga USD per barel, juga kontrak COFR dan kontrak COFR Micro yang diperdagangkan dengan kuotasi harga rupiah per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya