Dividen Interim JPFA Cair Akhir Bulan, Intip Besarannya

JPFA membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaanya sebesar Rp 11,66 triliun dengan total ekuitas sebesar Rp 15,64 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Okt 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2024, 06:00 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) akan membagikan dividen tunai interim. Rencana pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 9 Oktober 2024.

Besaran dividen interim yang akan dibagikan yakni senilai Rp 813,94 miliar atau Rp 70 per saham. Pembagian dividen tunai interim mengacu pada laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2024.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,48 triliun.

Bersamaan dengan itu, JPFA membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaanya sebesar Rp 11,66 triliun dengan total ekuitas sebesar Rp 15,64 triliun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (12/10/2024), berikut jadwal pembagian dividen JPFA:

  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 21 Oktober 2024T
  • anggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 22 Oktober 2024
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 23 Oktober 2024
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 24 Oktober 2024
  • Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 23 Oktober 2024
  • Tanggal Pembayaran Dividen: 23 Oktober 2024

Miliarder Warren Buffett Lepas 9,5 Juta Saham Bank of America, Segini Nilainya

Berapa Biaya untuk Makan Siang Bareng Warren Buffett?
Angka tersebut sukses melampaui pendapatan lelang yang didapat pada tahun sebelumnya.

Perusahaan investasi Berkshire Hathaway yang dimiliki Miliarder Warren Buffett melepas lebih banyak saham Bank of America pada pekan ini. Dengan aksi jual saham Bank of America (BoFA) yang dilakukan perusahaan investasi Warren Buffett itu, kepemilikannya menjadi di bawah 10 persen.

Mengutip Yahoo Finance, Jumat (11/10/2024), Berkshire Hathaway menjual 9,5 juta saham Bank of America senilai USD 382,4 juta atau sekitar Rp 5,97 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.617). Hal itu berdasarkan pengajuan pengaturan pada Kamis pekan ini.

The US Securities and Exchange Commission (SEC) mengharuskan pemegang saham yang memiliki lebih dari 10 persen saham perusahaan untuk mengungkapkan pembelian dan penjualan saham dalam waktu dua hari kerja.

Sekarang investor di Bank of America kemungkinan harus menanti laporan keuangan triwulanan Berkshire atau pengungkapan kepemilikan saham triwulanan untuk mengetahui apakah perusahaan yang berbasis di Omaha, Nebraska itu menjual lebih banyak saham.

Berkshire Hathaway mulai memangkas kepemilikan saham pada pertengahan Juli saat menjual sekitar 33,9 juta saham senilai USD 1,48 miliar atau sekitar Rp 23,11 triliun. Hingga saat itu, raksasa investasi itu telah meraup lebih dari USD 10 miliar atau sekitar Rp 156,20 triliun.

“Minimal, kami menduga pemegang ini mendapatkan di bawah 10 persen akan menghilangkan rintangan psikologis dan dapat memungkinkan saham kembali mendapatkan momentum,” ujar Analis Piper Sandler, Scott Siefers seperti dikutip dari Yahoo Finance.

Meski demikian, Berkshire Hathaway  tetap menjadi pemegang saham terbesar BofA dengan nilai saham sekitar USD 31 miliar, berdasarkan harga penutupan pada Kamis pekan ini.

 

Jual Saham Apple

iPhone 16
Apple resmi meluncurkan iPhone dan iPhone 16 Plus yang sudah mendukung Apple Intelligence. (Dok: Apple)

Namun, BofA bukanlah satu-satunya saham yang dilepas Buffett baru-baru ini. Awal tahun ini, Berkshire memangkas setengah kepemilikannya di perusahaan teknologi raksasa Apple.

Pada rapat tahunan Berkshire Hathaway pada Mei, Buffett menuturkan, penjualan saham masuk akal karena tarif pajak federal atas keuntungan modal dapat meningkat tergantung pada siapa yang memenangkan pemilihan presiden AS.

Buffett, salah satu investor paling disegani di dunia, pertama kali investasi di Bank of America pada 2011, saat ia membeli saham preferen senilai USD 5 miliar. Bank itu akan melaporkan hasil kinerja pekan depan, bersama dengan Citigroup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya