Saham Emiten Raharja Energi Cepu Lanjutkan ARA, Ini Pengertian hingga Tujuan Auto Rejection Atas

Saham RATU naik 24,74 persen ke posisi Rp 1.790 pada perdagangan Kamis, 9 Januari 2025, dan sentuh ARA.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Jan 2025, 21:48 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2025, 21:48 WIB
Saham Emiten Raharja Energi Cepu Lanjutkan ARA, Ini Pengertian hingga Tujuan Auto Rejection Atas
Emiten PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) melanjutkan tren penguatan sejak resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu, 8 Januari 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) melanjutkan tren penguatan sejak resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu, 8 Januari 2025. Pada perdagangan perdananya, saham RATU naik 25 persen, menyentuh batas auto rejection atas (ARA) ke level 1.435.

Penguatan berlanjut pada perdagangan hari ini. Saham RATU naik 24,74 persen ke posisi Rp 1.790. Auto rejection atas adalah batas maksimal kenaikan harga saham yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam satu sesi perdagangan untuk mencegah fluktuasi harga yang berlebihan.

Bursa menerapkan sistem ARA sebagai langkah pengendalian agar kenaikan harga saham tetap terkendali dan tidak terjadi spekulasi yang berlebihan. Mekanisme ARA mengatur batas kenaikan harga saham harian, yakni 35% untuk saham di bawah Rp 200, 25% untuk saham di kisaran Rp 200 hingga Rp 5.000, dan 20% untuk saham di atas Rp 5.000.

Penerapan ARA oleh BEI bertujuan untuk menjaga transparansi dan stabilitas pasar saham, terutama saat terjadi lonjakan permintaan yang signifikan. Dengan adanya aturan ARA, investor di pasar saham dapat mengantisipasi batas kenaikan harga saham dalam satu hari perdagangan, sehingga risiko volatilitas dapat diminimalkan.

Sistem ARA dirancang untuk menciptakan perdagangan yang sehat, mencegah kenaikan harga saham yang terlalu cepat, dan melindungi investor dari potensi manipulasi pasar. Batas Auto Rejection Atas (ARA) sering kali dicapai oleh saham-saham yang mengalami sentimen positif kuat, seperti laporan keuangan yang baik atau berita korporasi strategis.

Raharja Energi Cepu Patok Harga IPO Rp 1.150 per Saham

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Raharja Energi Cepu Tbk menetapkan harga saham perdana Rp 1.150 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo, ditulis Jumat, (3/1/2025), PT Raharja Energi Cepu Tbk menawarkan 543.010.800 atau maksimal 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Jumlah saham itu terdiri dari 190.052.800 saham yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, atau sebesar 7 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO.

Selain itu, 352.957.000 saham biasa atas nama milik PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), disebut sebagai pemegang saham penjual atau saham divestasi. Jumlah saham yang dilepas itu sebesar 13 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

Harga saham perdana yang ditetapkan Rp 1.150 per saham merupakan batas atas dari harga penawaran Rp 900-Rp 1.150 per saham. Dengan harga saham perdana yang ditetapkan Rp 1.150 per saham, Perseroan meraup dana Rp 624,46 miliar dari IPO. Dana itu terdiri daari hasil IPO sebesar Rp 218,56 miliar dan divestasi saham sebesar Rp 405,90 miliar.

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar Rp 157,36 miliar untuk dipinjamkan kepada anak usaha PT Raharja Energi Tanjung Jabung yang selanjutnya akan dipakai untuk pemenuhan kewajiban dalam rangka pengelolaan Blok Jabung dengan jumlah USD 10 juta.

Kemudian sekitar Rp 34,96 miliar akan dipinjamkan kepada perusahaan asosiasi yakni PT Petrogas Jatim Utama Cendana yang akan dipakai untuk mendukung kegiatan operasional melalui pemenuhan kewajiban pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu Ltd.

“Sisanya akan dipakai untuk modal kerja seperti remunerasi karyawan serta pengurus dan pengawas dan biaya operasional perusahaan,” demikian seperti dikutip

 

Rukun Raharja Divestasi 13% Saham RATU Lewat IPO

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengumumkan langkah strategis dengan melakukan divestasi 13% saham di anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu (RATU), melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan portofolio bisnis RAJA, tetapi juga membuka peluang bagi investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan sektor hulu migas Indonesia yang menjanjikan. Proses bookbuilding untuk penawaran umum perdana saham RATU akan berlangsung pada tanggal 17-23 Desember 2024, dengan target pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2025.

Djauhar Maulidi, Direktur Utama RAJA, menjelaskan bahwa sektor hulu migas membutuhkan investasi besar untuk eksplorasi dan pengembangan. Melalui IPO ini, kedepannya RATU akan memiliki lebih banyak opsi pendanaan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi di sektor hulu minyak dan gas.

Sebagai perusahaan publik, RATU juga akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, sehingga meningkatkan kepercayaan investor dan mitra bisnis. IPO ini bertujuan untuk memperluas basis pemegang saham RATU dengan menarik investor ritel dan institusi. IPO diharapkan akan menjadi langkah awal bagi RATU untuk menjadi salah satu perusahaan nasional terkemuka di sektor hulu minyak dan gas, dengan aktif berkontribusi dalam peningkatan produksi minyak dan gas di Indonesia.

Saat ini, RATU memiliki portofolio investasi di dua blok strategis, yaitu Cepu di Jawa Timur (dioperatori oleh ExxonMobil) dan Jabung di Jambi (dioperatori oleh Petrochina). Kedua blok ini memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi yang signifikan, didukung oleh proyek-proyek eksplorasi dan produksi yang telah berjalan dengan baik. Melalui partisipasi dalam kedua blok ini, RATU memperoleh aliran pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.

Divestasi Saham RATU

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Divestasi saham RATU merupakan langkah strategis dalam transformasi PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) untuk menjadi perusahaan energi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Dana hasil divestasi akan dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan proyek-proyek di sektor midstream, downstream, serta energi berkelanjutan yang tengah dikerjakan oleh RAJA.

Dengan portofolio bisnis yang lebih terdiversifikasi, RAJA dapat mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi dinamika industri energi yang terus berkembang. Langkah ini juga mencerminkan komitmen RAJA dalam menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Dengan permintaan energi yang terus meningkat dan peluang besar di sektor hulu migas Indonesia, IPO RATU hadir sebagai peluang investasi strategis bagi para pemegang saham baru untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan industri ini.

RAJA optimis bahwa langkah ini akan mendukung pengembangan lebih lanjut dari RATU, sekaligus memperkuat posisi RAJA sebagai salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia.

 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya