Komitmen Jaga Ketahanan Pangan, Saham DGWG Melesat 24,4% di Bursa

DGWG mencatatkan saham perdana (IPO) dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (13/1/2025) lalu.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Jan 2025, 21:43 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 21:42 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ketahanan pangan merupakan isu yang terus menjadi perhatian global dan nasional, terutama di tengah tantangan perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan keterbatasan sumber daya. Sebagai salah satu negara dengan sektor agrikultur yang besar, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketersediaan dan akses pangan bagi seluruh masyarakatnya.

Pemerintah Indonesia saat ini tengah merespon dan menindaklanjuti isu ketahanan pangan dengan berbagai program dalam mencapai pemenuhan dan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat. Untuk itu menjadi penting bagi pelaku industri untuk mendukung tercapainya ketahanan pangan dengan menghadirkan produk-produk bermutu dan inovatif. 

PT Delta Giri Wacana, Tbk. (DGWG), sebagai salah satu pelaku industri dan perusahaan agro-input yang berfokus pada ketahanan pangan, telah menunjukkan langkah nyata melalui berbagai inovasi, penguatan jaringan distribusi, dan pengelolaan rantai pasok yang strategis. Pencapaian terbaru DGWG adalah berhasil mencatatkan saham perdana (IPO) dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (13/1/2025). 

Pada sesi perdagangan hari pertama tersebut, Perusahaan dengan kode emiten DGWG ini langsung melesat 24,4% dan sempat menyentuh auto reject atas (ARA) pada level Rp 286 per saham, dari harga penawaran perdana di Rp230 per saham. Performa ini menempatkan DGWG sebagai salah satu emiten top gainers BEI.

Selain itu, jumlah perdagangan atau total trading frequency DGWG mencapai 61.872, menjadikannya emiten terbesar kedua di bawah BBRI. Jumlah ini mencakup 4,5% dari total trading frequency di BEI pada perdagangan Senin (13/1/2025). Dari perdagangan tersebut, Perusahaan mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp71,06 miliar dengan volume transaksi sebanyak 259,5 juta saham.

Tren positif ini terus berlanjut hingga Selasa (14/1/2025), saham DGWG bahkan sempat menyentuh level tertinggi Rp 328 sebelum akhirnya ditutup di Rp 314 per saham pada akhir perdagangan.

 

 

Dana Hasil IPO

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Presiden Direktur DGWG, David Yaory, mengatakan perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk penyertaan modal kerja, fokus utamanya adalah untuk pembelian bahan baku produk.

Hal ini sejalan dengan komitmen DGWG untuk mendukung tercapainya ketahanan pangan dengan menghadirkan produk-produk bermutu dan inovatif. Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, telah menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah memperkuat komitmen target swasembada dan menambah anggaran ketahanan pangan hingga Rp 159 T 

"Di tengah upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong swasembada pangan, kami ingin memastikan bahwa visi bisnis kami selaras dengan tujuan besar ini," ujar David di Jakarta, Rabu (15/1/2025). 

Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan produk agro-input, DGWG konsisten memperkuat keunggulan kompetitif. Hal ini dilakukan melalui inovasi penerapan teknologi mutakhir dalam seluruh proses operasional perusahaan, peningkatan kapasitas produksi, penguatan jaringan suplai, serta optimalisasi pengelolaan persediaan produk. 

 

Memperluas Distribusi Produk

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
IHSG ditutup pada level 7.220,88. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Kemudian, DGWG berkomitmen memperluas distribusi produk ke semua wilayah pertanian di Indonesia, dengan tujuan menjadi pemimpin di negeri sendiri dalam bisnis penyediaan suplai pertanian yang terintegrasi. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi DGWG sebagai pemimpin di industri agro-input, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.

Untuk mewujudkan komitmen tersebut dan sebagai bagian dari langkah ekspansi, DGWG juga akan melakukan penambahan sarana produksi produk-produk agro-chemicalnya sampai dengan tahun 2027 melalui penambahan lini produksi pabrik bahan baku serta membangun beberapa pabrik pupuk premium di beberapa daerah di Sumatera.

Hal tersebut dilakukan DGWG dalam rangka memenuhi permintaan serta membangun rantai pasok yang strategis bagi konsumen perkebunan maupun ritel di Sumatera. Langkah ini akan memperkuat posisi DGWG sebagai pemain utama dalam industri agro-input.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya