Banyak Peminat, Brigit Biofarmaka Targetkan Jual 50 Pohon Cair TreeAlgae

Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk, Is Heriyanto menjelaskan bahwa satu unit TreeAlgae memiliki kapasitas 200 liter algae cair, yang mampu menyerap karbon setara 15 pohon rimbun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Jan 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 21:00 WIB
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (Dok OBAT)
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. (Dok OBAT)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) memperkenalkan inovasi pohon cair TreeAlgae yang bisa menyerap karbon. Produk tersebut digarap oleh anak usaha perseroan, PT Algaepark Indonesia Mandiri.

TreeAlgae merupakan alat penyerap karbon dan pemurni udara dengan sistem fotobioreaktor mikroalga berbasis teknologi cerdas berkelanjutan (sustainable smart technology) yang telah memperoleh paten nomor EC00202510853 pada 22 Januari 2025. Pada tahun ini, perseroan menargetkan penjualan 50 unit TreeAlgae.

Direktur Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk, Is Heriyanto menjelaskan bahwa satu unit TreeAlgae memiliki kapasitas 200 liter algae cair, yang mampu menyerap karbon setara 15 pohon rimbun.

“Ini merupakan terobosan dan juga menjawab kebutuhan perdagangan karbon internasional yang belum lama ini resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI),” ujar Is, Kamis (23/1/2025).

Peneliti TreeAlgae PT Brigit Biofarmaka sekaligus CEO PT Algaepark Indonesia Mandiri, M Zusron menjelaskan bahwa harga satu unit TreeAlgae yaitu senilai Rp 150 juta. "Sampai saat ini, terdapat sebanyak empat perusahaan yang telah melakukan pre- order (pemesanan), dengan setiap perusahaan terdapat yang memesan sebanyak satu sampai 10 unit TreeAlgae," imbuh Zusron.

 

Produk Samping Bisa Jadi Pupuk

TreeAlgae juga dapat diterapkan di daerah perkotaan mengingat terbatasnya lahan untuk menanam pohon. Bentuknya yang estetik dan fungsinya yang maksimal dalam menyerap polusi, membuat alat ini dapat ditempatkan di wilayah-wilayah sumber polusi, seperti misalnya di perempatan jalan, ruang tertutup atau bahkan di pabrik. Kami amat optimis ini dapat diterima oleh masyarakat.

Selain itu, produk sampingannya berupa biomassa dan liquid turut mengandung karbon organik yang dapat digunakan sebagai pupuk. Tak hanya itu, korporasi juga dapat mengaplikasikan alat tersebut untuk penyerapan karbon sebagai bagian dari komitmen pengurangan emisi.

Is Heriyanto menjelaskan, alat tersebut mengadopsi siklus fotosintesis sel mikroalga alami di perairan darat dan lautan yang sangat efisien dalam mengabsorpsi karbon dioksida anorganik. Setelah itu lalu dikonversikan menjadi karbon organik yang tersimpan dalam bentuk biomassa, disertai pelepasan oksigen ke atmosfer secara terus menerus.

"Kapasitas sel mikroalga dalam penyerapan karbon dan produksi oksigen dilipatgandakan melalui sistem fotobioreaktor berteknologi yang dioperasikan secara otomatis," jelas Is Heriyanto.

 

 

4 Perangkat Utama

Alat TreeAlgae terdiri dari 4 perangkat utama, yakni perangkat pembiakan sel mikroalga di dalam akuarium, perangkat elektronik yang berupa sensor monitoring melalui sistem IoT (internet of things), perangkat sistem tenaga surya dan perangkat yang mudah dipindah-pindah.

Alat TreeAlgae terbilang berukuran compact yang tingginya sekitar 140 cm dan perawatannya dapat di otomatisasi, sehingga dapat melakukan peremajaan setiap dua minggu sekali. “Kami berupaya berkontribusi mengatasi pemanasan planet kita. Sebagai negara sepuluh besar yang memiliki hutan yang menjadi paru-paru bumi, hasil penelitian kami ini diharapkan dapat membuat udara yang kita hirup semakin bersih dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tandas Is.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya