Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 21,87 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.553,86. Hal ini seperti dikutip dari Antara, Rabu (12/2/2024).
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,06 poin atau 0,27 persen ke posisi 764,15.
Advertisement
Baca Juga
IHSG Bakal Menguat
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (12/2/2025). IHSG akan menguji posisi 6.671-6.829.
Advertisement
IHSG anjlok 1,75 persen ke posisi 6.531 pada perdagangan Selasa, 11 Februari 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG masih berada pada fase downtrend-nya dan sudah mencapai dari target koreksi wave (iii) yang diberikan.
"Kami perkirakan terdapat peluang penguatan IHSG dalam jangka pendek, paling tidak untuk menguji rentang area 6.671-6.829 untuk membentuk wave (iv) dari wave © pada skenario hitam,” ujar Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.509,6.480 dan level resistance 6.639,6.698 pada Rabu pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan resistance di 6.480-6.720.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN), PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Spec Buy
Saham BRMS menguat 0,55% ke 364 tetapi masih didominasi oleh tekanan jual. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 354 sebagai stoplossnya, diperkirakan posisi BRMS sedang berada di awal wave (b) dari wave [y].
Spec Buy: 358-364
Target Price: 390, 402
Stoploss: below 354
2.PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) - Buy on Weakness
Saham BULL terkoreksi 1,56% ke 126 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi BULL saat ini sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c], sehingga BULL masih rawan terkoreksi dahulu," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 117-123
Target Price: 135, 146
Stoploss: below 110
3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness
Saham PGAS menguat 2,19% ke 1.630 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi PGAS saat ini berada pada bagian dari wave c dari wave (ii), sehingga PGAS berpeluang untuk melanjutkan penguatannya," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.605-1.625
Target Price: 1.665, 1.685
Stoploss: below 1.595
4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness
Saham UNTR menguat 1,24% ke 24.425 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama UNTR masih mampu berada di atas 23.950 sebagai stoplossnya, maka kami perkirakan posisi UNTR saat ini berada di awal wave iv dari wave (c).
Buy on Weakness: 24.175-24.350
Target Price: 24.575, 25.275
Stoploss: below 23.950
Advertisement
Penutupan IHSG pada 11 Februari 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Selasa (11/2/2205). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup merosot 1,75 persen ke posisi 6.531,99. Indeks LQ45 melemah 1,45 persen ke posisi 762,08. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
Pada perdagangan Sleasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.658,23 dan level terendah 6.500,46. Sebanyak 424 saham melemah sehingga menekan IHSG. 171 saham mengaut dan 198 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.283.112 saham dengan volume perdaganagn 16,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.364.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham teknologi naik 0,53 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur terpangkas 3,94 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun 3,18 persen dan sektor saham transportasi merosot 2,96 persen.
Selain itu, sektor saham basic terperosok 1,85 persen, sektor saham industri susut 0,73 persen, sektor saham consumer nonsiklikal tergelincir 1,02 persen, sektor saham consumer siklikal susut 0,25 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan melemah 1,41 persen, sektor saham keuangan melemah 1 persen, dan sektor saham properti turun 1,95 persen.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)