Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Selasa (11/2/2205). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah dan pelaku pasar dinilai menanti pernyataan ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup merosot 1,75 persen ke posisi 6.531,99. Indeks LQ45 melemah 1,45 persen ke posisi 762,08. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada perdagangan Sleasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.658,23 dan level terendah 6.500,46. Sebanyak 424 saham melemah sehingga menekan IHSG. 171 saham mengaut dan 198 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.283.112 saham dengan volume perdaganagn 16,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.364.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham teknologi naik 0,53 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur terpangkas 3,94 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun 3,18 persen dan sektor saham transportasi merosot 2,96 persen.
Selain itu, sektor saham basic terperosok 1,85 persen, sektor saham industri susut 0,73 persen, sektor saham consumer nonsiklikal tergelincir 1,02 persen, sektor saham consumer siklikal susut 0,25 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan melemah 1,41 persen, sektor saham keuangan melemah 1 persen, dan sektor saham properti turun 1,95 persen.
Gerak Saham
Pada perdagangan Selasa pekan ini, saham CBDK merosot 6,69 persen ke posisi Rp 6.975 per saham. Harga saham CBDK dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 7.500 per saham. Harga saham CBDK berada di level tertinggi Rp 7.600 dan terendah Rp 6.850 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.001 kali dengan volume perdagangan 72.357 saham. Nilai transaksi Rp 52 miliar.
Saham KLBF merosot 5,3 persen ke posisi Rp 1.250 per saham. Harga saham KLBF dibuka stagnan di posisi Rp 1.320 per saham. Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.325 dan level terendah Rp 1.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.986 kali dengan volume perdagangan 435.813 saham. Nilai transaksi Rp 55,7 miliar.
Saham TBLA turun 1,69 persen ke posisi Rp 580 per saham. Harga saham TBLA dibuka stagnan di posisi Rp 590 per saham. Harga saham TBLA berada di level tertinggi Rp 590 dan level terendah Rp 575 per saham. Total frekuensi perdagangan 285 kali dengan volume perdagangan 8.554 saham. Nilai transaksi Rp 499,2 juta.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan perhatian pelaku pasar akan tertuju terhadap ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang akan berpidato di hadapan Kongres.
Ketua the Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato di hadapan Kongres pada Selasa pagi waktu Amerika Serikat (AS) atau pukul 22.00 WIB.
"Selain itu, pelaku pasar juga menantikan laporan inflasi utama AS yang akan dirilis pekan ini, data Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 akan dirilis pada Rabu, 12 Februari, diikuti oleh klaim pengangguran mingguan awal dan Indeks Harga Produsen pada Kamis, 13 Februari,” demikian seperti dikutip.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menandatangani kebijakan terbaru pada Senin malam, 10 Februari 2025 untuk tarif 25 persen atas impor baja dan juga menaikkan tarif aluminium menjadi 25 persen dari 10 persen, yang keduanya akan berlaku pada 4 Maret 2025.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SKLT melonjak 34,12 persen
- Saham GPSO melonjak 24,86 persen
- Saham SKBM melonjak 24,84 persen
- Saham SONA melonjak 24,80 persen
- Saham RAAM melonjak 24,79 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham FMII merosot 19,64 persen
- Saham CUAN merosot 19,01 persen
- Saham BEBS merosot 16,67 persen
- Saham ISAT merosot 15,36 persen
- Saham RATU merosot 14,89 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 1,5 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
- Saham CUAN senilai Rp 881,4 miliar
- Saham PTRO senilai Rp 669,1 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 644,1 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham AWAN tercatat 94.576 kali
- Saham PTRO tercatat 60.896 kali
- Saham CUAN tercatat 58.438 kali
- Saham PSAB tercatat 47.745 kali
- Sasaham BMRI tercatat 46.896 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa, (11/2/2025). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik itu terjadi seiring investor menilai tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Mengutip CNBC, Donald Trump pada Senin, 10 Februari 2025 menandatangani perintah yang mengenakan tarif 25 persen pada impor baja dan aluminium ke AS.
Indeks ASX 200 di Australia ditutup mendatar ke posisi 8.484. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,71 persen ke posisi 2.539,05. Indeks Kosdaq ditutup mendatar ke posisi 749,59.
Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 0,87 persen pada jam terakhir perdagangan. Indeks CSI 300 turun 0,46 persen dan ditutup ke posisi 3.883,14. Sedangkan bursa saham Jepang libur.
Indeks acuan di Singapura yakni Straits Times tergelincir 0,36 persen, setelah sentuh level tertinggi intraday 3.910,12 pada Senin pekan ini. Indeks Nifty 50 melemah 1,47 persen dan indeks BSDE Sensex merosot 0,79 persen.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)