Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan pasar pada 10-14 Februari 2025 diwarnai banyak hal. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menyebutkan 3 sentimen yang wajib diperhatikan para trader, yakni sentimen musim dividen, keberlanjutan program Donald Trump dan inflasi AS pada Januari.
Pertama, sentimen persiapan bagi dividen.Dalam kondisi pasar normal biasanya investor asing mulai mencatatkan aliran dana atau inflow ke IHSG mulai dari pertengahan Februari sebagai persiapan momentum pembagian dividen saham-saham big banks pada Maret-April.
Baca Juga
"Jika melihat data foreign flow sampai dengan minggu lalu, di mana belum terjadinya inflow ke IHSG, maka terdapat kemungkinan bahwa untuk tahun ini investor asing tidak mencatatkan inflow sebelum momentum dividen Maret-April nanti,” jelas Dimas, Senin (10/2/2025).
Advertisement
Akan tetapi, masih terdapat kemungkinan investor asing mencatatkan inflow karena memang secara historikal setiap tahun investor asing menjadikan momentum pembagian dividen untuk mencatatkan inflow ke IHSG sebelumnya dan yang kedua secara time frame biasanya investor asing melakukan siklus akumulasi ataupun distribusi selama kurun waktu 3-4 bulan.
Jika melihat di mana investor asing sudah melakukan distribusi signifikan di IHSG sejak September 2024, tidak menutup kemungkinan investor asing mulai menjalankan siklus akumulasi mulai bulan ini setelah menjalankan siklus distribusi sejak September silam.
"Kesimpulannya, jika kita analisa menggunakan probabilitas maka probabilitas investor asing mulai mencatatkan inflow ke IHSG sebesar 50-50. Hal ini juga sekaligus menggambarkan probabilitas pergerakan IHSG ke depannya. Secara ilmu foreign flow, apabila investor asing memutuskan untuk masuk lagi ke IHSG maka IHSG berpotensi mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya, kara Dmas.
Sentimen Lainnya
Kedua, sentimen keberlanjutan program Donald Trump. Sejak Donald Trump dilantik menjadi presiden AS yang ke-2 kalinya, banyak statemen maupun kebijakan yang dikeluarkan berdampak signifikan terhadap pergerakan market global. Terakhir, ia merencanakan untuk menunda kenaikan tarif impor barang-barang dari Meksiko dan Kanada selama 1 bulan, namun tetap menjalankan kebijakan tarif impor ini terhadap China. Hal ini memicu China untuk melakukan peningkatan tarif impor barang-barang dari AS setelahnya.
Pada Jumat lalu, menurut laporan dari kantor kepresidenan AS, dinyatakan bahwa Donald Trump akan segera mengumumkan kebijakan "reciprocal tariff" pada minggu ini. Apabila sesuai dengan laporan tersebut maka besar kemungkinan market mengalami volatilitas yang besar baik menjelang, saat ataupun sesudah pengumuman tersebut.
Ketiga, sentimen inflasi AS (Januari). Pada Rabu data inflasi AS untuk bulan Januari akan rilis dan berdasarkan konsensusnya bahwa AS akan mencatatkan inflasi tahunan sebesar 2,9% atau sama seperti bulan sebelumnya.
"Jika kita lihat tren dalam 4 bulan terakhir inflasi AS konsisten mengalami kenaikan dan menjauhi target inflasi dari The Fed yaitu sebesar 2%. Apabila inflasi terus mengalami kenaikan maka membuka peluang bagi The Fed untuk justru meningkatkan suku bunga acuannya dan hal ini tidak sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar dimana sebelumnya pelaku pasar berekspektasi suku bunga The Fed turun di sepanjang 2025 ini,” jelas Dimas.
Advertisement
Rekomendasi Saham
Berkaca pada tiga sentimen itu, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan saham-saham berikut untuk dicermati:
1. Buy BMRI (Current Price 5.150, Entry 5.150, Target Price 5.450 (5,83%), Stop Loss 5.000 -2,91%, Risk to Reward Ratio 1:2,0). BMRI berpotensi mengalami mark up jika IHSG mengalami mark up di minggu ini. Sebenarnya telah terjadi "selling climax" pada 6 Februari lalu menurut teori Richard Wyckoff. Gap yang berpotensi untuk ditutup yakni di level 5.450.
2. Buy on Pullback PTRO (Current Price 2.880, Entry 2.750, Target Price 3.200 (16,36%), Stop Loss 2.650 (-3,64%), Risk to, Reward Ratio 1: 4,5). PTRO berpotensi mengalami mark upjika IHSG pun mengalami mark up di minggu ini.
Kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk trading cepat/scalping dalam proses mark up PTRO. Selain itu, PTRO juga menjadi salah satu saham yang secara trend menjadi leader di sektor energi.
3. Buy GOTO (Current Price 83, Entry 83, Target Price 89 (7.23%), Stop Loss 80 (-3,61%), Risk to Reward Ratio 1:2,0). GOTO menjadi leader di sektor teknologi yang menjadi penopang bagi IHSG minggu lalu.
GOTO memiliki price action yang bagus dengan masih bertahan di atas MA20 di tengah market yang koreksi signifikan. Namun, tidak menutup kemungkinan ketika market keseluruhan turun, GOTO pun ikut turun oleh karenanya tetap disiplin.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Kinerja IHSG Pekan Lalu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.742 atau melemah tajam 5,16% selama sepekan kemarin. Jika dilihat dari teknikal IHSG menggunakan time frame weekly, IHSG sudah breakdown dari indikator MA200 weekly yang merupakan sinyal bearish.
Namun, pergerakan IHSG pada Jumat kemarin menunjukan adanya rejection pada saat IHSG berada di area support dan membentuk candle hammer yang membuat IHSG masih mampu bertahan di area support historikalnya di level 6600 - 6700.
Dimas memberikan 2 sinyal sekaligus potensi pergerakan IHSG kedepannya. Pertama, dalam jangka pendek IHSG berpotensi untuk mengalami rebound yang ditunjukkan oleh rejection yang terjadi pada Jumat kemarin. Apabila IHSG akan menguat maka MA200 weekly dan resistance historikal menjadi target penguatan IHSG yang berada di level 6880 - 6970.
Kedua, dalam jangka menengah IHSG berpotensi untuk terus melanjutkan pelemahan yang ditunjukan dari chart weekly-nya dengan target penurunan sementara ke level support terdekat sekaligus support kunci di level 6500 - 6600.
Selain itu, aliran dana asing yang masih konsisten keluar dari IHSG serta sinyal patah trend yang terjadi di beberapa saham konglomerasi yang selama ini juga menjadi penopang bagi pergerakan IHSG. Perlu diketahui foreign flow merupakan salah satu indikator yang bersifat leading, artinya sering terjadi ketika investor asing melakukan distribusi (outflow), dalam jangka pendek terjadi hal-hal random yang akan membuat rancu dan membuat seolah distribusi investor asing terlihat "normal".
"Apabila, indikator ini dikonfirmasi dengan teknikalnya (seperti yang terjadi pada IHSG yang baru saja breakdown dari MA200 weekly) di minggu lalu maka kedua data tersebut mengonfirmasi arah pergerakan market kedepannya,” kata Dimas.
Advertisement
Sentimen IHSG
Secara umum pelemahan IHSG pada pekan lalu (3-7 Februari 2025) dipengaruhi oleh 2 top losers, yakni IDX Energy dan IDX Basic Materials. IDX Energy melemah 7,6% dalam sepekan kemarin yang disebabkan karena penurunan saham DSSA yang menjadi kapitalisasi pasar terbesar ke-2 di sektor ini dan ke-8 di IHSG.
Sektor energi sendiri menjadi satu-satunya sektor yang secara trend jangka panjangnya masih bergerak uptrend, berbeda dengan sektor lainnya yang secara trend jangka panjangnya sideways atau bahkan ada yang sudah memasuki downtrend. Namun begitu, pelemahan yang terjadi pada sektor energi di minggu lalu pun juga sama kasusnya seperti IHSG yang sama-sama breakdown dari MA200 weekly-nya.
Selanjutnya IDX Basic Materials dalam sepekan kemarin turun sebesar 5,5% disebabkan oleh penurunan saham TPIA yang menjadi kapitalisasi pasar terbesar ke-5 di IHSG. TPIA turun sebesar 8% pada minggu lalu seiring dengan berita gagal masuknya emiten grup barito lainnya (BREN, CUAN, PTRO) ke dalam indeks MSCI di Februari ini.
Sementara itu yang menjadi top gainers dan menopang IHSG pada pekan lalu (3 - 7 Februari 2025) yakni IDX Technology yang menguat 3,9% dalam sepekan dan menjadi satu-satunya sektor yang mengalami kenaikan.
Sektor ini menguat disebabkan oleh kenaikan saham GOTO sebagai leader pada sektor ini sebesar 2,5%. GOTO naik cukup signifikan setelah sempat diberitakan akan mergernya emiten ini dengan Grab yang membuat lonjakan volume dan kenaikan saham signifikan pada 4 Februari dan langsung dibantah oleh pihak emiten pada 1 hari setelahnya.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)