Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan sejumlah saham lantaran adanya peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Beberapa yang dipantau Bursa adalah PT Indointernet Tbk (EDGE), PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK), dan PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN).
Saham-saham tersebut masuk radar bursa karena terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan. Selain itu, Bursa juga memantau saham PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) lantaran adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar.
Advertisement
Baca Juga
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham-saham tersebut tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/2/2025).
Advertisement
Pada perdagangan hari ini, Jumat 21 Februari 2025, saham EGDE turun 8,07 persen ke posisi 5.125 saat berita ditulis. Dalam sepekan, saham EDGE naik 44,7 persen dan naik 37,84 sejak awal tahun (year to date/YTD).
DCII Kembali ARA
Sementara EDGE melandai, DCII justru melanjutkan penguatan hingga kembali sentuh auto reject atas (ARA). DCII naik 19,97 persen ke posisi 80.650, semakin mengukuhkan posisinya sebagai saham dengan harga termahal di Bursa saat ini. Dalam sepekan, DCII naik 71,60 persen dan naik 89,76 persen YTD.
Adapun saham NAIK mulai loyo, turun 0,51 persen ke posisi 390. Meski begitu, NAIK telah naik 24,20 persen sepekan dan melonjak 103,17 persen YTD. Saham IKAN tampak melanjutkan penguatan dengan kenaikan 10 persen ke posisi 88. Dalam sepekan, saham IKAn naik 44,26 persen dan naik 252 persen YTD.
Saham SFAN tampak berfluktuasi. Saat berita ini ditulis, SFAN naik 0,27 persen ke posisi 1.850. Dalam sepekan, SFAN stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen, namun naik 0,54 persen YTD.
Investor Hati-hati
Catatan saja, pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Sehubungan dengan terjadinya UMA pada sejumlah saham, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sesuai Prediksi, IHSG Dibuka Melemah pada 21 Februari 2025
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal perdagangan Jumat pagi ini. Pelemahan ini sesuai prediksi para analis.
Pada Jumat (21/2/2025), IHSG dibuka melemah 8,26 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.779,78. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,88 poin atau 0,75 persen ke posisi 774,91.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini diperkirakan posisi Indeks Harga Saham Gabungan masih berada pada bagian dari wave B dari wave (Y) pada skenario hitam.
“Namun, dalam jangka pendek diperkirakan IHSG akan rawan koreksi untuk menguji 6.723 dahulu,” ujar Herditya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.679,6.509 dan level resistance di 6.933,7.046 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 6.650-6.870.
Advertisement
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Wir Asia Tbk (WIRG), dan PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ).
