Mixue mau IPO di Hong Kong, Lepas 17,1 Juta Saham

Mixue sebelumnya berencana untuk mengumpulkan dana hingga USD 1 miliar atau Rp 2 triliun dalam pencatatan saham perdana di Hong Kong.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 22 Feb 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2025, 16:00 WIB
Mixue
Outlet Mixue di Ciwalk Bandung. (Foto: instagram.com/mixueciwalk_)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan minuman dan teh bubble terbesar di China, Mixue Group tengah berupaya mengumpulkan dana sebesar 3,45 miliar Dolar Hong Kong atau Rp 6,2 triliun dalam agenda bisnis penawaran umum perdana (IPO) saham di Hong Kong.

Mengutip Business Times, Sabtu (22/2/2025) perusahaan tersebut menjual 17,1 juta saham dengan harga tetap HKD 202,5 ​​per saham, menurut laporan keuangan Mixue.

Penawaran saham untuk IPO Mixue dimulai pada hari Jumat 21 Februari 2025 dan saham perusahaan minuman tersebut akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong pada tanggal 3 Maret 2025.

Dilaporkan, Mixue sebelumnya telah berencana untuk mengumpulkan dana hingga USD 1 miliar atau Rp 2 triliun dalam pencatatannya di Hong Kong.

Namun, ukuran penjualan saham tersebut dikurangi karena perusahaan saat ini tidak terlalu membutuhkan banyak uang tunai.

Sebagai informasi, Mixue kini memiliki sekitar 45.000 toko di China dan 11 negara lain, termasuk Singapura, Indonesia, hingga Malaysia, melalui jaringan waralaba besar, demikian menurut laporan keuangannya.

Perusahaan ini terkenal karena menjual minuman buah dan teh, kopi dan es krim, yang biasanya dijual dengan harga sekitar USD 1.

Mixue sendiri didirikan pada tahun 1997 di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di China oleh pendirinya Zhang Hongchao. Dahulu, Zhang memulai bisnisnya dengan mesin es serut buatan sendiri.

Mixue mencatat, mereka telah menjual sekitar 7,1 miliar minuman dalam sembilan bulan yang berakhir pada September tahun 2024 lalu.

Kisah Pendiri Mixue Zhang Hongchao Raup Kekayaan Rp 18 Triliun Berkat Es Krim

Mixue Milk Tea
Varian Mixue Milk Tea. (Foto: Instagram @mixueindonesia)... Selengkapnya

Pendiri Mixue Zhang Hongchao menyita perhatian. Hal ini seiring nama Mixue masuk dalam google tren pada Rabu, 13 Maret 2024.

Menarik untuk diketahui kisah Zhang Hongchao yang mendapatkan ide bisnis untuk memulai usaha saat bekerja di sebuah kios ketika duduk di bangku kuliah.

Mengutip laman mixue.asia, ditulis Rabu (13/3/2024), saat masih menjadi mahasiswa di Henan University of Finance and Economics, Zhang Hongchao sedang mencari pekerjaan paruh waktu pada Juni 1997 di sebuah kedai minuman dingin. Pekerjaan paruh waktu tersebut untuk membantu meringankan beban keuangan keluarga. Ketika bekerja di kedai tersebut, Zhang Hongchao mendapatkan inspirasi memulai usaha sendiri.

Dengan  pinjaman dari sang nenek, ia membuka kedai es serut di kampung halamannya di Zhengzhou, Henan. Mengutip Bnews, ia meminjam sekitar 4.000 yuan atau sekitar USD 483. Lewat kedai es itu, ia menjual berbagai jenis es serut, es krim, smoothies dan menu lainnya.

Namun, perjalanan bisnis bukan hal yang mudah. Zhang Hongchao menghadapi banyak kendala yang akhirnya menutup gerai pertamanya.

Tidak menyerah pada mimpi, Zhang Hongchao kembali buka kedai es kedua pada 1999. Ia beri nama Mixue Bingcheng yang berarti istana salju yang manis. Zhang Hongchao pun mengalihkan produknya menjadi produk es krim yang lembut dengan cone. Ia mengalihkan produk ke es krim seiring popularitas di Zhengzhou sejak 2006, serta harga es krim melonjak.

Untuk membuat es krim lebih terjangkau, Zhang membuat resep baru. Dengan resep itu ia menawarkan harga lebih murah sekitar 20 persen dibandingkan produk yang sama.

Di daratan China, Mixue hanya dijual seharga 7 yuan atau sekitar 97 sen AS. Sedangkan teh lemon dan limun masing-masing dijual 6 yuan dan 4 yuan. Rata-rata minuman hanya dijual sekitar 6-8 yuan.

Berencana IPO

Es Krim Mixue
Es krim Mixue Sundae. (Foto: Instagram @mixueindonesia)... Selengkapnya

Kesuksesan Zhang Hongchao menjual es krim mendorong dia membuat skema bisnis waralaba atau franchise pada 2008.

Sejak 2010, Mixue telah berkembang menjadi perusahaan sendiri dengan ekspansi lewat skema franchise atau waralaba ke wilayah selain China. Perseroan bahkan memiliki pusat riset dan pengembangan atau research and development di area Henan. Tak hanya itu, divisi gudang dan logistik di wilayah tersebut sehingga mampu menekan biaya.

Bisnis es krim Mixue terus berkembang dan sukses berkat dedikasi Zhang Hongchao dan timnya.

Berdasarkan perkiraan Forbes, Mixue hasilkan pendapatan dan laba bersih naik 46 persen dan 48 persen dalam sembilan bulan pertama pada 2023 menjadi USD 2,2 miliar dan USD 338 juta. Seiring kinerja perseroan, kekayaan Zhang Hongchao diperkirakan sekitar USD 1,2 miliar atau Rp 18,67 triliun.

Dikutip dari Forbes, Mixue Bingcheng memiliki 36.000 toko dan salah satu produsen bubble tea terbesar di China. Seiring perkembangan usaha tersebut, Mixue berencana melepas saham ke publik atau initial public offering (IPO).

Mengutip laporan CNN pada 4 Januari 2024, Mixue berharap mendapatkan dana segar dari IPO sekitar USD 500 juta-USD 1 miliar. Namun, jumlah saham terkait IPO belum diketahui pasti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya