PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk mengincar dana sekitar Rp 1 triliun- Rp 1,45 triliun dari hasil penawaran perdana saham. Harga penawaran perdana saham (initial public offering/IPO) perseroan di kisaran Rp 670-Rp 970 per saham.
"Kami akan incar dana segar sebanyak Rp 1 triliun - Rp 1,45 triliun dari hasil IPO kali ini," ujar Direktur Utama PT Sawit Sumbermas Sarana, Rimbun Situmorang ketika ditemui dalam acara due diligence dan public expose penawaran umum saham perdana perusahaan di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Menurut Rimbun, dana hasil IPO yang mencapai 60% akan digunakan perseroan dalam mengembangkan bisnis, baik lahan dan pabrik kelapa sawit (PKS), dan sisa dana 25% akan digunakan melunasi hutang bank.
"Untuk sisanya kami akan gunakan dalam membiayai modal kerja yang ada," tutur Rimbun.
Dalam pelaksanaan penawaran perdana saham ini, perseroan telah menunjuk PT BNP Paribas Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB OSK Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan ingin melepas saham perdananya ke publik sebesar 1,5 miliar saham atau setara 15,7% dari modal yang disetor dan ditempatkan penuh. Perkiraan jadwal emisi penawaran perdana saham antara lain tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 November 2013, masa penawaran 3-5 Desember 2013, dan penjatahan pada 9 Desember 2013.
"Adapun pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dijalankan perusahaan pada tanggal 12 Desember 2013," ujar Rimbun.
Sebagai informasi, perseroan saat ini mengelola sebelas estate kelapa sawit dengan luas lahan sebesar 78.071 hektare (Ha) di Kalimantan dengan 33.208 Ha di antaranya merupakan lahan tertanam.
Perusahaan juga mengoperasikan empat pabrik pengolahan kelapa sawit dengan total kapasitas sebesar 240 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan satu kernel crushing plant dengan kapasitas 150 ton per hari. (Dis/Ahm)
"Kami akan incar dana segar sebanyak Rp 1 triliun - Rp 1,45 triliun dari hasil IPO kali ini," ujar Direktur Utama PT Sawit Sumbermas Sarana, Rimbun Situmorang ketika ditemui dalam acara due diligence dan public expose penawaran umum saham perdana perusahaan di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Menurut Rimbun, dana hasil IPO yang mencapai 60% akan digunakan perseroan dalam mengembangkan bisnis, baik lahan dan pabrik kelapa sawit (PKS), dan sisa dana 25% akan digunakan melunasi hutang bank.
"Untuk sisanya kami akan gunakan dalam membiayai modal kerja yang ada," tutur Rimbun.
Dalam pelaksanaan penawaran perdana saham ini, perseroan telah menunjuk PT BNP Paribas Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB OSK Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan ingin melepas saham perdananya ke publik sebesar 1,5 miliar saham atau setara 15,7% dari modal yang disetor dan ditempatkan penuh. Perkiraan jadwal emisi penawaran perdana saham antara lain tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 November 2013, masa penawaran 3-5 Desember 2013, dan penjatahan pada 9 Desember 2013.
"Adapun pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dijalankan perusahaan pada tanggal 12 Desember 2013," ujar Rimbun.
Sebagai informasi, perseroan saat ini mengelola sebelas estate kelapa sawit dengan luas lahan sebesar 78.071 hektare (Ha) di Kalimantan dengan 33.208 Ha di antaranya merupakan lahan tertanam.
Perusahaan juga mengoperasikan empat pabrik pengolahan kelapa sawit dengan total kapasitas sebesar 240 ton tandan buah segar (TBS) per jam dan satu kernel crushing plant dengan kapasitas 150 ton per hari. (Dis/Ahm)