Longsor Tewaskan 2 Warga Minahasa Selatan, Basarnas Manado: Waspadai Cuaca Ekstrem

Dua warga Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, menjadi korban bencana longsor yang terjadi pada, Rabu (29/1/2025).

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 31 Jan 2025, 22:12 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 22:09 WIB
Proses pencarian dan evakuasi korban longsor di Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Minahasa Selatan, pada Rabu (29/1/2025).
Proses pencarian dan evakuasi korban longsor di Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Minahasa Selatan, pada Rabu (29/1/2025).... Selengkapnya

Liputan6.com, Minahasa Selatan - Kantor Basarnas Manado mengimbau warga tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi di wilayah Sulut. Apalagi setelah terjadi longsor yang menewaskan dua warga di Kabupaten Minahasa Selatan.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan di beberapa wilayah kabupaten dan kota di Sulut, untuk itu warga perlu waspada," ujar Humas Kantor Basarnas Manado Nuriadin Gumeleng pada, Kamis (30/1/2025).

Dia mengingatkan, warga bermukim di daerah berbukit, terjal bahkan di daerah bantaran sungai diharapkan berhati-hati saat hujan deras. Termasuk bagi warga yang melakukan aktivitas di luar rumah.

Mewaspadai dampak cuaca ekstrem ini, dia mengatakan, tim Basarnas sudah siaga di Pos SAR Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, setelah membantu membersihkan material longsor yang menutupi jalan.

"Akses sekarang sudah bisa dilalui. Personel Pos SAR Amurang bersiaga 24 jam. Kalau ada informasi silakan dilaporkan, kami segera merespon," ujarnya.

Dua Perempuan Warga Minahasa Selatan Tewas Tertimbun Longsor

Diberitakan sebelumnya, dua warga Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulut, menjadi korban bencana longsor yang terjadi pada, Rabu (29/1/2025). Dua perempuan warga setempat yang menjadi korban yakni Nikita Pantaw (21) dan Majesty Momongan (10).

Dari unggahan warga di media sosial menyebutkan, saat longsor terjadi kedua korban diduga sedang berteduh dari hujan, di sebuah warung milik warga.

Nahas bagi keduanya, longsoran tanah dari arah belakang menghantam warung tersebut sehingga menyebabkan keduanya tertimbun material longsor.

Humas Basarnas Manado, Nuriadin Gumelang, mengungkapkan tim SAR dari Pos Amurang segera dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi. Dalam upaya pencarian, tim berhasil menemukan dua korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Korban Nikita Pantaw ditemukan pertama pada pukul 15.10 Wita. Sedangkan Majesty Momongan, ditemukan sekitar 20 menit kemudian,” ujar Nuriadin.

Dia mengatakan, kedua korban yang tewas saat longsor, terlambat keluar dari rumah sehingga tertimbun tanah. Penyebab terjadinya longsor karena faktor cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini. Hujan  deras jadi penyebab utama terjadinya longsor.

“Proses pencarian dan evakuasi para korban melibatkan berbagai pihak, antara lain Damkar, Koramil Motoling, Polsek Motoling, Polres Minahasa Selatan, serta masyarakat setempat yang turut membantu,” ujarnya.

Kedua korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Motoling untuk penanganan lebih lanjut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya