Nike Ardilla, Pakai Nama Nike Astrina Hingga Sukses di Usia Belia

Sejak kecil Nike memang sudah eksis di dunia tarik suara.

oleh Aditia Saputra diperbarui 17 Mar 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2014, 15:00 WIB
Nike Ardilla
Nike Ardilla

Liputan6.com, Jakarta Bulan Maret ini, 19 tahun Indonesia ditinggalkan salah satu musisi mudanya Nike Ardilla. Seperti sudah diketahui, Nike meninggal dunia akibat kecelakaan mobil yang menimpanya di kota Bandung. Menarik, kembali mengingat bagaimana Nike meniti karirnya sejak usia dini.

Jauh sebelum dilambungkan penyanyi Deddy Dores dengan lagu-lagu melankolis Seberkas Sinar, Bintang Kehidupan, Biarkan Cintamu Berlalu, Sandiwara Cinta, Nike kecil merintis karier dari panggung kecil ke panggung kecil yang lain.

Nike kecil memang aktif dengan kegiatan-kegiatan seni. Dari mulai tarik suara, sampai dengan menari tarian daerah. Niatnya menekuni panggung tarik suara semakin serius setelah tahun 1985 dia berhasil menjadi Juara Harapan I Lagu Pilihanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kodya Bandung. Usia Nike waktu itu masih 10 tahun.

Nike Ardilla lahir di Bandung tanggal 27 Desember 1975 dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah mengawali karir dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores.

Karir musiknya di dunia hiburan pun dimulai. Tahun 1987, oleh Ningsihrat ia diboyong ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor.  Di awal karirnya itu, Nike sempat menggunakan nama Nike Astrina. Nike yang bernama asli Rr. Nike Ratnadilla ini ditemukan oleh Denny Sabri, seorang pencari bakat yang mengantarkan banyak nama populer ke puncak ketenarannya, seperti Dian Piesesha, Meriam Bellina, Nicky Astria, Lady Avisha, Cut Irna dan lainnya.

http://cdn-e.production.liputan6.static6.com/medias/652066/big/Nike3.jpg?t=1431983253


Pada awal karirnya Nike langsung dibawa kepada Judhi Kristiantho, produser JK Records yang sangat sukses saat itu. Pada pertengahan 80-an setiap kaset produksi label ini paling sedikit laku diatas 150.000 copy. Pak Judhi pun langsung tertarik dengan bakat Nike yang saat itu masih berusia sangat belia 12 tahun. Apalagi, kebetulan saat itu JK Records sedang berkerjasama dengan Gudang Garam dan mengadakan tur di beberapa kota-kota besar seluruh pulau Jawa. Jadilah Nike diikutsertakan dalam tur tersebut bersama artis-artis JK Records.

Seperti artis lainnya, Nike pun langsung diberikan nama populer Nike Astrina, nama ini diberikan dengan tujuan bahwa Nike akan menyaingi Nicky Astria lady rocker No. 1 saat itu dan karena kebetulan Nicky adalah idolanya, Nike pun tak keberatan memakai nama tersebut. Dalam tur itu, Nike Astrina langsung diperkenalkan sebagai The Next Bidadari JK Records.

Setelah tur Gudang Garam itu, tanpa menunggu lama, Nike langsung rekaman untuk satu album. Sebenarnya proyek rekaman ini tadinya dipersiapkan untuk album kedua Anna Cisca, artis JK Records lainnya. Karena Anna lepas kontrak dari Jk, akhirnya vocal yang sudah terlanjur diisi Anna pun digantikan oleh Nike.

Seperti album Anna sebelumnya, musik dalam album ini di arransment oleh Bartje Van Houten, musisi yang juga anggota band legendaris D'lloyd. Selain Bartje banyak pencipta lagu yang ikut menyumbangkan lagunya dalam album perdana Nike ini, diantaranya Erns F. Mangalo yang lagunya "Pijar" sempat populer dinyanyikan oleh Nicky Astria pada Festival Lagu Populer Indonesia 1987.

http://cdn-e.production.liputan6.static6.com/medias/652067/big/Nike4.jpg?t=1890403001


Sebagai seorang penyanyi baru, sepertinya produser masih mencari genre musik yang sesuai dengan vocal Nike, makanya kedua belas lagu yang mengisi album inipun berbeda-beda genrenya, dari yang pop mellow sampai genre slow rock yang mempopulerkan nama Nike hingga saat ini.

Sayangnya, dengan alasan Nike masih sangat belia dan lagu-lagunya tidak cocok dengan usianya saat itu, akhirnya album ini ditunda peredarannya. Karena penundaan dan karena Nike tidak ingin kariernya ikutan tertunda terlalu lama, akhirnya diapun menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman lain.

Dengan masih menggunakan nama Nike Astrina, pada 1988 dan 1989, Nike merilis album kompilasi Bandung Rock Power dan OST Gadis Foto Model film yang juga ikut dibintanginya bareng Cut Irna, sahabat dan seniornya dalam managemen artis yang sama.

http://cdn-e.production.liputan6.static6.com/medias/652060/big/Nike%20Ardila%207.jpg?t=1695423697


Setelah kedua album tersebut, Nike pun mengganti namanya menjadi Nike AR (singkatan dari Astrina dan Ratnadilla), tapi pengunaan nama inipun tidak terlalu lama, pada awal 90an saat Ariesta dan merilis album pertamanya "Seberkas Sinar", nama Nike AR pun berubah menjadi Nike ARDilla,

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya