Jika Rhoma Irama Jadi Presiden, Ini Kata Mara Karma

Bagaimana pendapat Mara Karma, maestro dangdut Indonesia soal pencalonan Raja Dangdut Rhoma Irama sebagai presiden?

oleh Fachrur Rozie diperbarui 05 Apr 2014, 22:30 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2014, 22:30 WIB
foto-rhoma-irama-6-140111c.jpg
Rhoma menegaskan pembangunan moral sangat penting untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Raja Dangdut Rhoma Irama menjadi presiden Indonesia mendapat komentar beragam. Salah satu sahabatnya, Mara Karma mengungkapkan dukungannya untuk raja dangdut tersebut guna menjadi orang nomer satu di Indonesia.

Menurut Mara Karma musisi yang tenar ditahun 1980-an mendukung Rhoma Irama karena bagi dirinya raja dangdut tersebut adalah orang yang baik dan jujur. "Kalau Rhoma jadi presiden, musisi akan aman, tidak ada lagi pembajakan," jelasnya, saat ditemui tim Liputan6.com di kediamannya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (5/4/2014).

"Dia (Rhoma), pasti memperjuangkan hak musisi, sudah seharusnya musisi mendukungnya," tambah Mara Karma.

Mara Karma mengatakan kalau Rhoma Irama berkampanye tidak memakai politik uang. Selain itu, menurut Mara Karma, sahabatnya tersebut juga mengerti dunia politik.

"Kalau Rhoma Kampanye, dia pasti nyanyi, jadi ga perlu ngeluarin uang untuk bayar penyanyi. Dengan sendirinya orang akan antusias datang," ungkap pria asal Kepulauan Riau 62 tahun silam.

Pedangdut yang tenar dengan lagu Resisi Dunia tersebut juga menuturkan salah satu keburukan Rhoma Irama yakni sebagai penganut poligami. "Jeleknya Rhoma hanya dimata perempuan, Rhoma kan penganut poligami, walaupun secara agama boleh, tapi dimata wanita, gimana?" tutup Mara Karma.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya