Jokjoker, Pengusung Musik Reggae Bergaya Pantomim

Jokjoker memadukan musik reggae bersama dengan bakat pantomim dan teater yang ditampilkan secara komedi.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 30 Agu 2014, 09:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2014, 09:30 WIB
Jokjoker, Pengusung Musik Reggae Bergaya Pantomim
Jokjoker memadukan musik reggae bersama dengan bakat pantomim dan teater yang ditampilkan secara komedi.

Liputan6.com, Jakarta Nama Jokjoker sebagai penyanyi memang belum terlalu menggelegar di telinga pendengar musik Indonesia. Akan tetapi, pria bernama asli Joko Tarwanto itu telah dikenal di kalangan komunitas pecinta musik reggae. Kesenangan dan komedi pun menjadi prioritasnya dalam berkarya.

Pria kelahiran Jakarta, 6 September 1967 ini, memilih musik reggae dalam karya-karyanya. Hal itu dikarenakan musik reggae bisa meresap bersama bakat lainnya di bidang seni teater dan pantomim.



"Saya memang berangkatnya dari pantomim dan tak lama kemudian masuk ke dunia teater supaya bisa mengembangkan kemampuan pantomim saya. Barulah setelah itu saya terjun ke dunia musik karena sudah lama saya tertarik di bidang itu," ungkapnya kepada Liputan6.com saat berkunjung ke SCTV Tower pada Kamis (28/8/2014) lalu.

Mini album pertama Jokjoker yang berjudul sama seperti namanya, Jokjoker, dirilis pada 2012 lalu. Mengenai eksplorasinya di dunia musik, sang penyanyi menyatakan, "Saya kalau secara musikalitas memang kurang mengeksplorasi. Saya malah lebih fokus pada komedi yang akan ditampilkan di panggung."



Ditambahkannya, "Saya juga tidak peduli kalau di atas panggung hancur secara musikalitas. Bagi saya, sukses di atas panggung adalah saat semua penonton tertawa melihat tingkah saya."

Dijelaskan juga oleh Jokjoker bahwa Wapres (Warung Apresiasi) di daerah Bulungan, Jakarta Selatan adalah tempat utamanya dalam menghibur. Banyak tamu-tamu yang berkunjung ke Wapres mengakui bakat uniknya.

Diakui juga oleh sosok yang mengaku belajar pantomim secara otodidak ini, bahwa sosok Tony Q sangatlah penting di dalam kariernya dalam bermusik. "Ia membantu pembuatan album pertama saya dan suka memotivasi saya di bidang musik," ungkapnya.

Dalam hal panggung, Jokjoker berdandan sesuai nama julukannya. Ia mengenakan tata rias bedak dan semacamnya hingga terlihat seperti seorang badut atau pelawak (joker). Bahkan, ia mengaku riasannya selalu berbeda-beda di setiap penampilannya.

Di album perdananya, Jokjoker mengambil beragam tema sosial yang sering ada di sekelilingnya. Lagu-lagu seperti So What, Si Imut Imut, Pacarku Ada 5, dan Mpok Denok menjadi andalannya. Tentunya, nuansa humor tersirat di setiap lirik-liriknya.(Rul/Feb)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya