Andreggae Padukan Reggae dan Budaya Jepang

Andreggae mengusung aliran musik Japan Indonesian Reggae, dengan lirik-lirik lagu berbahasa Jepang.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 11 Sep 2014, 20:15 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2014, 20:15 WIB
Andreggae, Musisi Reggae Indonesia Bergaya Jepang
Andreggae mengusung aliran musik Japan Indonesian Reggae, dengan lirik-lirik lagu berbahasa Jepang.

Liputan6.com, Jakarta Musik reggae di Tanah Air biasanya identik dengan lirik-lirik santainya yang menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Namun, penyanyi bernama Andreggae, belakangan mendobraknya dengan menggunakan bahasa Jepang di beberapa lagu aliran asal Jamaika itu.

Keunikan pria yang awalnya sering disapa Andre Reggae ini adalah keberaniannya dalam menggarap lagu-lagu yang diklaimnya beraliran Japan Indonesian Reggae. Bahkan, ia kerap kali tampil dengan kostum Hakama (pakaian tradisional Jepang) bergaya Samurai.

Lantas, seperti apakah Andreggae sebelum mengawali kariernya sebagai musisi reggae Indonesia? Mengapa ia berani mengusung musik reggae dengan menggunakan bahasa Jepang?



"Dulu setelah lulus SMA, saya pernah tinggal di Jepang selama 14 tahun ikut orang tua. Setelah mereka pulang, saya tinggal sendiri. Awalnya saya les gitar, namun karena mahalnya biaya, akhirnya saya bekerja paruh waktu di beberapa bar dan memutuskan mundur dari kursus," tuturnya saat diwawancarai oleh Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Senin (8/9/2014) lalu.

Setelah itu, Andre sempat membentuk band yang terdiri dari tiga orang dengan membawakan lagu-lagu musisi papan atas Indonesia seperti Iwan Fals dan Slank. Band yang ia beri nama Barong itu, memiliki dua personel lain yang merupakan orang Jepang.

Mengenai awal ketertarikannya untuk serius di dunia musik reggae, Andre berujar, "Saya memang sudah memainkan musik reggae di Jepang, tapi tidak sering. Setelah kembali ke Indonesia, saya pun sering mampir di Wapres dan makin sering membawakan lagu-lagu reggae."



Dalam menciptakan lagu-lagunya, Andreggae selalu menulisnya sendiri yang dibantu oleh beberapa rekannya. Inspirasinya pun diambil dari kisah nyata yang ia lihat dan rasakan sendiri. Salah satunya adalah Naminori yang ia diakuinya merupakan hasil dari membaca hati anak-anak muda Jepang yang gemar melakukan surfing.

Meskipun mengenakan kostum bergaya Jepang, namun Andre tidak ingin membuat orang menyangka dirinya tidak cinta Indonesia. Ia pun akhirnya memadukan pakaian panggungnya dengan corak batik dan lambang Garuda Indonesia. Bahkan, ia dan rekan-rekan band pengisinya ingin musik Andreggae mewakili aliran reggae Indonesia.

Menutup kedatangannya untuk syuting program Double Date Liputan6.com, Andreggae pun mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada beberapa pihak yang telah mendukungnya. "Saya mengucapkan terimakasih kepada mas Tony Q Rastafara yang selama ini memberikan dukungan dan masukannya kepada saya sebagai vokalis serta Mas muslih yang selama ini tidak bosannya memberikan semangat kepada saya," ujarnya.

Ditambahkan juga, "Untuk Empenk, pemilik dari Rastaman Shop, terimakasih atas sponsor kaosnya dan Derii Unking Gimbal 3 Warna untuk dukungannya. Untuk kawan-kawan keluarga besar Wapres Bulungan dan rekan-rekan seperjuangan reggae, saya ucapkan banyak-banyak terimakasih. Salam damai satu rasa. Banzai Reggae!"

Selain Naminori, Andreggae juga memiliki tembang-tembang lain berbahasa Jepang seperti Kirei na Asa, Omae ga Inai, dan Dokodemo Dooa. Lagu ciptaannya yang ditulis dalam bahasa Indonesia juga cukup menarik untuk didengar. Contoh saja Indonesiaku Miring, Alamku, Pantaiku, dan Reggae Now. Semua lagu tersebut sudah dikumpulkannya dalam sebuah album perdana berjudul Kirei na Asa.(Rul/Feb)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya