Jawa Barat Kini Jadi Lokasi Syuting Film Indonesia

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, dan Ketua Umum PPFI, HM Firman Bintang di Bandung, Jawa Barat.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 17 Jan 2015, 22:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2015, 22:30 WIB
Pemerintah Jawa Barat siap memfasilitasi syuting film Indonesia
Pemerintah Jawa Barat siap memfasilitasi syuting film Indonesia

Liputan6.com, Bandung Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan penandatangan kerjasama atau MoU tentang peningkatan produksi film nasional dengan menggunakan lokasi syuting di wilayah Jabar.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, dan Ketua Umum PPFI, HM Firman Bintang di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, beberapa hari lalu, dan disaksikan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata Armain Firmansyah, dan Wakil Ketua DPRD serta Sekretaris Daerah Provinsi Bandung.

"Jabar memiliki keunggulan alam dan wisata yang lebih untuk dijadikan lokasi syuting film," ujar Kang Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan sembari berharap MoU itu akan turut meningkatkan produksi film nasional.

Dasar penandatangan MoU itu dilakukan sebagaimana diamanatkan Undang Undang Perfilman No.33, tahun 2009 pasal 54, tentang pemerintah daerah wajib memfasilitasi pembuatan film indonesia. Memberikan bantuan pembiayaan apresiasi dan pengarsipan film.

Dan pasal 55 yang berbunyi, pemerintah daerah mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dan rencana induk perfilman nasional, serta menyediakan sarana dan prasarana untuk pengembangan dan kemajuan perfilman.

Selain itu, dengan kerjasama tersebut diharapkan pengembangan perfilman di Jabar makin cepat terlaksana. Karena film dinilai juga sebagai media efektif untuk pengembangan potensi diri dan pencerdasan bangsa.

Dikatakan Ketua Umum PPFI, HM Firman Bintang setiap tahun rata-rata film Indonesia diproduksi 100 judul film, dan 80 persennya adalah film produksi anggota PPFI. "Kalau saya minta anggota PPFI berhenti berproduksi, maka film Indonesia hanya 20 judul setiap tahunnya," kata pemilik rumah produksi BIC Pictures dihadapan sejumlah produser dan insan film.

Firman Bintang menambahkan, bukan hanya orang film yang bertanggung jawab untuk mengembangkan industri perfilman, tapi masyarakat luas juga harus turut di dalamnya. Dengan MoU ini, akan menambah enerji PPFI untuk terus memproduksi film nasional.

"Tentang peningkatan pariwisata adalah bagian dari tanggung jawab kami, dengan fasilitasi ini, kami akan turut meningkatkan potensi pariwisata di Jabar," urai Firman Bintang.

Dalam penandatangan perjanjian kerjasama tersebut, juga dihadiri oleh sejumlah artis dan produser seperti Gope Samtani (Rapi Films), Raam Soraya dan Rocky Soraya (Soraya Films), Chand Parwes servia (Starvision Plus), Manoj Punjabi (MD Pictures), Rajes Punjabi (MVP Pictures) Wiryo Wibowo (SinemaArt). Rudi Sanyoto, Harry Simon (Jatayu Film), Sukdew dan Wiky (Screenplay), Manoj Samtani (13 Production), Aa Gatot Brajamusti (Ketua Parfi), Zairin Zain (Citra Sinema), Dwi Yan, Pangki Suwito, Ira Wibowo, Maeeva Amin, Surya Saputra, juga Edison Nainggolan (tokoh perfilman Jabar dan Dewan Pertimbangan PPFI).(Gie/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya