Wagub Djarot Minta Java Jazz Kurangi Pasang Sponsor Rokok

Sebagai imbalan, Pemprov DKI akan memberikan keringanan pajak untuk promotor Java Jazz.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 04 Feb 2015, 10:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2015, 10:30 WIB
Java Jazz
Java Jazz (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Panitia pelaksana Java Jazz diminta untuk tidak terlalu terlalu memperlihatkan atau gencar iklan rokok sebagai sponsorship acara tersebut. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat menerima paparan Java International Production.

"Saya nggak tahu iklan rokoknya seperti apa. Itu mereka yang urus. Tapi saya minta nggak secara vulgar dipasangnya," kata Djarot di Balaikota Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Djarot mengaku tidak melarang sepenuhnya sponsor rokok dalam acara itu. Hanya saja pemasangannya yang dibatasi, agar tidak terlalu mencolok. Karena telah dikeluarkan larangan penggunaan iklan rokok secara berlebihan di Ibukota.

Sebagai kompensasi kepada Java Jazz yang tidak bisa memasang iklan rokok secara besar-besaran, maka Pemprov DKI akan memberikan keringanan pajak bagi penyelenggaraan acara musik pada 6-8 Maret 2015 di Area Jakarta International Expo (JIExpo) itu.

"Dukungan kami, mereka minta keringanan pajak, kami akan kaji. Sesuai dengan permintaan mereka, tapi kami akan kaji betul. Sebab sekarang kan tidak boleh memakai sponsor rokok secara vulgar. Dulu kan rokok sponsornya, sekarang tetap rokok tapi nggak secara vulgar," jelas Djarot.

Pemberian keringanan pajak itu juga agar perhelatan musik jazz tahunan tersebut tak mengalami kerugian. Sebab, biaya penyelenggaraannya hanya sebagian kecil dari sponsor sehingga lebih banyak bergantu kepada pendapatan dari tiket. Harga tiket Java Jazz untuk daily pass sebesar Rp 440.000 per hari dan tiket untuk tiga hari pertunjukan sebesar Rp 1 juta.

"Kalau nggak diberi keringanan pajak, ya mati dong. Tiket mahal? Masa? Kata mereka nggak lebih Rp 500.000. Mereka hitung biaya penyelenggaraan mereka itu sebagian kecil sponsor, tiket berapa dan lebih banyak mereka kasih subsidi, begitu katanya," ujar Djarot. (fei)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya