Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan yang kerap diajukan saat berhadapan dengan kategori Sutradara Terbaik di ajang penghargaan film manapun, termasuk Academy Awards atau Oscar adalah: jika filmnya menang penghargaan film terbaik, harusnya sutradaranya juga?
Pendapat yang sah. Tapi, tidak selalu begitu kejadiannya. Tahun lalu yang menang film terbaik adalah 12 Years a Slave, sementara pemenang sutradara terbaik adalah Alfonso Cuaron lewat Gravity.
Tahun ini, dari lima calon peraih sutradara terbaik (Wes Anderson [The Grand Budapest Hotel], Alejandro G. Iñárritu [Birdman], Richard Linklater [Boyhood], Bennett Miller [Foxcatcher], dan Morten Tyldum [The Imitation Game]), satu di antaranya (Foxcatcher) tak masuk nominasi Film Terbaik.
Advertisement
Ini mengulangi kejadian tahun lalu, saat Martin Scorsese masuk daftar peraih Sutradara Terbaik tapi filmnya, Wolf of Wall Street tak masuk kategori Film Terbaik.
Lima sutradara yang kami sebut di atas menyuguhkan keterampilan terbaik di film masing-masing, siapa yang menurut kami bakal menang Oscar? Yuk, lihat pilihan tiga wartawan kami.
Pilihan I
Alejandro G. Iñárritu (Birdman)
Di permukaan, Birdman adalah kisah sederhana tentang bekas aktor pemeran film superhero mewujudkan karya teater yang bakal membuatnya jadi aktor yang diperhitungkan. Namun, eksekusi Alejandro G. Iñárritu sebagai sutradara menghasilkan film yang tak sembarang sutradara bisa membuatnya. Tengok betapa rapihnya kerja kamera sekali shoot dengan hasil akting sempurna pemainnya. Untuk menghasilkan sebuah adegan "one take ok" begitu, terbayang latihan keras para pemainnya. Dengan hasil sempurna begitu, Iñárritu layak bawa pulang piala Oscar. (Ade)
Advertisement
Pilihan II
Richard Linklater (Boyhood)
Saya termasuk salah satu fans Richard Linklater. Sejak merilis film It's Impossible to Learn to Plow by Reading Books, sutradara kelahiran Texas, 30 Juli 1960 ini tak pernah berhenti untuk membuat gebrakan-gebrakan baru, termasuk trilogi Before yang melambungkan Ethan Hawke dan Julie Deply sebagai salah satu pasangan paling realistis di layar lebar. Kini, lewat Boyhood, Linklater kembali memperlihatkan kemampuannya. Proses pengambilan gambar selama 12 tahun pun nekat dilakoninya untuk mendapatkan gambaran utuh dari cerita yang diinginkan. Kontan, sedikit mengenyampingkan kalau ini adalah debut nominasinya sebagai sutradara di Academy Awards, rasanya sangat mungkin jika ia bakal membawa pulang piala Oscar 2015 sebagai Sutradara Terbaik. (Feb)
Pilihan III
Wes Anderson (The Grand Budapest Hotel)
Kategori Best Director untuk Academy Awards kali ini cukup membuat saya kebingungan. Pasalnya, daftar nama sutradara yang dimasukkan telah menghasilkan film-film yang luar biasa untuk ditonton. Namun, pilihan saya jatuh kepada Wes Anderson yang mampu menjadikan The Grand Budapest Hotel tak hanya sebagai film black comedy. Akan tetapi, film ini juga memiliki nuansa thriller, misteri, hingga mendekati genre noir. Salut untuk Anderson yang bisa membuat watak para pemain terlihat seperti tokoh kartun atau komik. Penataan Anderson juga kuat terhadap kostum warna-warni serta lokasi yang bikin kita berasa hadir di dunia lain. Maka tak salah jika namanya dipanggil pada tahun 2015 ini untuk menyabet Piala Oscar. (Rul)
Advertisement