Detik-detik Serangan Jantung yang Menyerang Yanni Libels

Liputan6.com, Jakarta Dunia musik Tanah Air kembali berduka. Salah satu musisi terbaik, Yanni Libels berpulang ke pangkuan Ilahi. Yanni meninggal di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (25/3/2015) akibat serangan jantung.

Rupanya, sejak dua tahun terakhir personel Trio Libels ini kerap mengeluhkan sakit di bagian dadanya. Namun, pemilik nama lengkap Yanni Rusiana Djunaedi ini selalu menolak untuk memeriksa kondisinya itu ke dokter spesialis jantung. Hingga akhirnya Yanni menghembuskan napas di usia 51 tahun. Berikut detik-detik serangan jantung yang menewaskan Yanni Libels.

Sejak Senin (23/3/2015) lalu, Yanni Libels berada di Pulau Bangka untuk melayat ayah dari temannya yang meninggal dunia. Setelah keperluannya selesai, Yanni pun memutuskan pulang ke Jakarta menumpangi pesawat Sriwijaya Air pada Rabu (25/3/2015) pagi. Sebelumnya ia sudah meminta tolong kepada sang istri, Ervie Yuniarti untuk menjemput di bandara.

"Yanni baru pulang dari Pangkal Pinang, Bangka. Landing di Bandara Soetta sekitar pukul 09.00 WIB dan sebelum dia take off dari Bandara Pangkal Pinang, dia sempat telepon dan minta dijemput oleh Ervie," kata sahabat Yanni, Ronny Sianturi di kediamannya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Rabu (25/3/2015). 

Setelah pesawat mendarat di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Wajah Yanni mulai pucat. Keringat dingin pun terus mengucur deras dari tubuhnya. Yanni kemudian bergegas ke toilet untuk mencuci muka. Nahas, setelah wajahnya dibasuh air, pelantun Gadisku ini terkena serangan jantung mendadak. Yanni pun tersungkur tak berdaya.

"Setelah sampai di bandara, Yanni buang air kecil di toilet, kemudian cuci muka terus jatuh. Yang menemukan dia petugas keamanan," ungkap Ronny.

Petugas bandara kemudian langsung mendatangkan dokter klinik bandara. Hasil pemeriksaan menunjukkan Yanni meninggal dunia akibat terkena serangan jantung sekitar pukul 09.45 WIB.

"Petugas kemudian memanggil dokter klinik bandara. Dinyatakan meninggal serangan jantung oleh dokter klinik bandara. Dari visum dokter dan surat yang kita terima Yanni terkena serangan jantung," lanjut Ronny.

"Sudah sekitar dua tahunan yang lalu sih (sakit jantung). Tapi aku baru dengar dari Elang anaknya Yanni, sebelum berangkat ke luar kota, dia mengeluh dadanya sakit," kata Ronny.

Kepergian mendadak Yanni untuk selama-lamanya tentu mengagetkan pihak keluarga. Pasalnya sejak kerap mengeluh sakit di bagian dada, pria kelahiran Surabaya itu enggan memeriksakan kondisinya ke dokter.

Yanni sepertinya tak mau menerima secara langsung hasil visum dokter atas dirinya. Terlebih orangtua Yanni ada yang memiliki riwayat penyakit jantung.

"Mas Yanni itu kalau dia mengeluh sesak saya suruh cek ke dokter. Terus dia bilang, 'sudah biasa saja'. Lalu kita cek kolestrolnya dia memang agak tinggi. Saya selalu meminta ke dokter, cuma dia takut karena memang ada riwayat sakit jantung dari papanya," papar istri Yanni, Ervie Yuniarti.

"Ada yang bilang dia ada penyumbatan jantung, tapi dia nggak pernah bilang. Dia cuma bilang butuh istirahat saja," ingatnya.

Diakui Ervie malam sebelum kematian Yanni, suaminya itu sempat diketahui begadang. Hal itulah yang dianggap Ervie sebagai pemicu terjadinya serangan jantung ditambah kondisi Yanni yang sedang kelelahan.

"Sebelum berangkat (pulang) dia begadang diajak ngobrol sampai jam 01.00 WIB Aku bilang apa dimundurkan saja kepulangannya, dia bilang 'nggak, aku tetap berangkat saja'. Dia orangnya ontime. Pesawatnya berangkat jam 08.00 WIB, dia sudah bangun jam dari jam 04.00 WIB," terangnya.

Saat ini jenazah Yanni Libels masih disemayamkan di kediaman Ronny Sianturi di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Berbagai ucapan belasungkawa dari kerabat dan teman-teman artis pun berdatangan ke rumah duka. Rencananya, jasad Yanni akan diberangkatkan ke TPU Tanah Kusir, Kamis (26/3/2015) besok pagi sekitar pukul 07.30 WIB. (fei)