Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat  Pernahkah anda mendengar sebuah istilah yang kira-kira berbunyi seperti "Before you condemn him for his crime, maybe you should take a walk in his shoes"?
Kalau belum, Adam Sandler akan mencoba memberi gambaran soal itu baik secara harafiah maupun kebalikannya. Ya, di film The Cobbler, Adam yang biasanya dikenal sebagai "pria paling kocak di Hollywood" bakal memasang tampang serius sebagai tukang reparasi sepatu.
Advertisement
Tidak berhenti di situ saja, ia juga bakal mengajak kita untuk menyusuri sebagian kehidupan orang lewat sepatunya. Tentunya dengan sebuah mesin jahit ajaib yang dapat membuat dia menyamar 100 persen menjadi pemilik sepatu.
Mulai dari wanita, hingga orang-orang yang sudah mati.
Absurd memang. Namun tidak untuk sutradara The Station Agent, Thomas McCarthy yang benar-benar bersemangat ketika didaulat untuk membidani komedi satir ini. Sayang, kemampuan brilian Thomas sebagai penulis animasi Up agaknya tidak membuat dia terlihat demikian tatkala diminta untuk mengarahkan naskahnya sendiri.
Bahkan, kalau biasanya penggemar Adam Sandler disuruh memilih antara film bagus atau lelucon yang lucu, kali ini pilihan itu seolah hangus dua-duanya.
Tanpa perusahaan filmnya, Happy Madison, dan teman-teman "bermain"-nya seperti Rob Schneider, Nick Swardson, Allen Covert, Peter Dante, Jonathan Loughran, Steve Buscemi, serta Kevin James, sosok Adam jadi terlihat begitu kehilangan arah. Kondisi tersebut diperparah dengan naskah yang kedodoran.
Yang pasti, meskipun Steve Buscemi dan Dustin Hoffman dihadirkan sebagai aktor pendukung, karakter yang begitu dibatasi membuat mereka tidak mampu berbuat apa-apa. Alhasil, mereka sama tersesatnya seperti Adam.(Feb/Ade)