Liputan6.com, Jakarta Dedeh Rosidah, penceramah yang dikenal dengan Mamah Dedeh, sempat dikritik lantaran menggunakan kata "autis" untuk menggambarkan seseorang yang terlalu asyik bermain dengan perangkat ponsel. Hal tersebut terjadi saat Mamah Dedeh menjawab sebuah pertanyaan di program Mamah dan Aa Beraksi yang dibawakannya di Indosiar, pada pertengahan Juli 2015 yang lalu.
"Maaf, saya sekarang lihat banyak orang yang autis gara-gara HP. Ada saudaranya, ada lakinya, ada anaknya, ngariung duduk, cengar-cengir saja sendirian begini, kayak orang gokil," ujar Mamah Dedeh dalam ceramahnya saat itu.
Pernyataan Mamah Dedeh tersebut rupanya memicu sejumlah protes para penyandang autisme, terutama di situs jejaring sosial.
Menanggapi hal tersebut, Mamah Dedeh akhirnya buka suara. Mamah Dedeh menyampaikan permohonan maafnya melalui media.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Sebetulnya sama sekali tidak ada niat di hati saya memperolok-olokkan kata 'autis'. Kata 'autis' yang saya gunakan sama sekali tidak bermaksud untuk mengganggu seseorang," ujar Mamah Dedeh, ditemui di kediamannya di Jakarta, Sabtu (1/8) seperti dikutip Kiss Indosiar.
Pendakwah yang terkenal ceplas-ceplos ini pun meminta agar masyarakat tak salah dalam menempatkan kata "autis" dalam bahasa sehari-hari mereka. Hal tersebut dimaksudkan supaya tak menyinggung mereka yang benar-benar menyandang autisme.
Advertisement
"Saya juga setuju agar kata 'autis' tidak digunakan untuk candaan sehari-hari," tambahnya.
Sayangnya, Mamah Dedeh tak membuka kesempatan pada awak media untuk menyampaikan pertanyaan. Ia tak ingin memberikan pernyataan lain, agar tak menambah panjang kisruh yang sudah ada.