Liputan6.com, Jakarta Bukan hal mudah bagi T.O.P untuk menerima peran Thanos dalam drakor kondang Squid Game 2. Pasalnya, cuplikan karakter Thanos mengingatkan pada petikan masa lalunya. Di drakor, Thanos bergantung pada obat-obatan terlatarang, sementara ia pernah tersandung kasus mariyuana.
Proses pengambilan gambar pun sempat membuat batinnya bergemuruh.
Baca Juga
“Ada sejumlah momen selama syuting, terutama pada adegan saat Thanos mengonsumsi obat yang jenisnya tak diketahui, memaksaku untuk menghadapi emosi tak nyaman, dan ini menantang secara mental,” tuturnya dalam wawancara dengan Radio M, diwartakan Korea JoongAng Daily, Kamis (16/1/2025).
Advertisement
Meski didera perasaan yang kurang enak, eks member Bigbang ini menyadari bahwa ia mesti menyelesaikan dilema ini demi kelancaran syuting.
“Menghadapi perasaan seperti ini, aku pandang sebagai sebuah tanggung jawab,” kata pria 37 tahun ini.
Bahkan demi melakoni karakter ini dengan meyakinkan, pria bernama asli Choi Seung Hyun ini juga melakukan riset.
“Obat yang digunakan Thanos dalam serial ini sangat keras, jadi aku meneliti efek zat tersebut sambil mengembangkan karakternya,” kata dia.
Riset T.O.P untuk Menghidupkan Thanos
Dalam risetnya, T.O.P menemukan bahwa orang-orang yang mengalami ketergantungan obat keras, kerap mengalami kerusakan gigi. Selain itu, T.O.P juga menemukan bahwa saat penggunanya tak dalam pengaruh obat, orang ini mungkin menunjukkan gejala mirip ADHD atau gangguan memusatkan perhatian, dan kecemasan yang intens.
“Saya mencoba bertindak secara berbeda dalam adegan di mana Thanos belum menggunakan narkoba, dibanding dengan saat dia menggunakannya,” kata dia.
Advertisement
Mumble Rap dan Thanos
T.O.P bahkan menyelipkan pengetahuannya tentang industri musik dalam pengembangan karakter ini.
“Ada gaya rap di hip-hop AS bagian selatan yang disebut 'mumble rap', dan ini sering dikaitkan dengan rapper yang menggunakan stimulan yang kuat. Saya mencoba menyalurkan ini dengan cara Thanos menyampaikan dialognya,” tuturnya.
Soal Kritik dan Pujian untuknya
Meski telah berusaha keras menampilkan Thanos sebaik mungkin, rupanya penerimaan publik terhadap aktingnya beragam. Ada yang memuji, tapi ada pula yang mencerca. Namun hal ini ia terima dengan baik.
“Akting dan karakter-karakternya adalah masalah selera subyektif, dan sebagai seorang aktor, saya harus menerima pujian maupun kritik,” kata dia.
Ia menambahkan, “Konsep karakter Thanos ini adalah seorang rapper gagal dan delusional, yang bersikap dan punya mentalitas seperti anak SMP.”
Advertisement