Ribuan Perempuan di AS Ikut Demonstrasi Jelang Pelantikan Donald Trump

Ribuan demonstran, sebagian besar perempuan, berkumpul di Washington D.C dalam People's March untuk memprotes kebijakan dan kepemimpinan Donald Trump menjelang pelantikannya sebagai presiden.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Jan 2025, 10:01 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 10:01 WIB
Ribuan orang di Amerika Serikat (AS) bergabung dalam aksi demonstrasi pada Sabtu (18/1/2025) jelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden. (AP/Mike Stewart)
Ribuan orang di Amerika Serikat (AS) bergabung dalam aksi demonstrasi pada Sabtu (18/1/2025) jelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden. (AP/Mike Stewart)... Selengkapnya

Liputan6.com, Washington D.C - Ribuan demonstran, sebagian besar perempuan, memenuhi jalanan Washington D.C pada Sabtu (18/1/2025) dalam People's March, sebuah aksi protes tahunan yang digelar menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.

People's March, sebelumnya dikenal sebagai Women's March, pertama kali digelar pada 2017 sebagai bentuk perlawanan terhadap kepemimpinan Trump.

Tahun ini, aksi tersebut kembali diadakan, meskipun jumlah peserta menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari target 50.000 peserta, sekitar 5.000 orang hadir.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (19/1/2025), para pengunjuk rasa berkumpul di tiga taman utama sebelum berjalan menuju Lincoln Memorial untuk menyampaikan aspirasi mereka. Aksi ini digerakkan oleh koalisi berbagai kelompok yang memiliki tujuan melawan "Trumpisme" dengan isu-isu seperti perubahan iklim, hak imigrasi, dan kesetaraan perempuan.

Sejumlah peserta aksi berbagi alasan mereka mengikuti People's March.

Brooke, salah satu demonstran, menyatakan keprihatinannya atas akses aborsi.

"Saya sedih dengan arah yang diambil negara ini, terutama memilih presiden yang sudah pernah mengecewakan kita," ujarnya.

Kayla, peserta lain, mengaku datang karena campuran emosi.

"Jujur saja, saya marah, sedih, dan merasa kewalahan," katanya.

Susie, yang datang dari San Francisco bersama saudarinya, Anne, mengenang kerumunan besar pada Women's March 2017.

"Kali ini taruhannya lebih tinggi," katanya, menambahkan bahwa Trump kini lebih percaya diri dengan dukungan dari kelas miliarder dan teknologi.

Upaya Kelompok Masyarakat

Ribuan orang di Amerika Serikat (AS) bergabung dalam aksi demonstrasi pada Sabtu (18/1/2025) jelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden. (AP/Mike Stewart)
Ribuan orang di Amerika Serikat (AS) bergabung dalam aksi demonstrasi pada Sabtu (18/1/2025) jelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden. (AP/Mike Stewart)... Selengkapnya

Anne, salah satu peserta aksi, menyadari bahwa protes ini mungkin tidak mewakili sebagian besar masyarakat Amerika.

"Kami sadar bahwa kami tidak selalu selaras dengan sebagian besar Amerika, tetapi kami tetap ada di sini dan akan terus melawan," tegasnya.

Meskipun jumlah peserta yang hadir tidak sebesar tahun-tahun awal, People's March tetap menjadi simbol perlawanan terhadap kebijakan Donald Trump dan seruan bagi persatuan dalam memperjuangkan keadilan sosial.

Sementara itu, Trump tiba di Washington D.C pada Sabtu sore untuk menghadiri serangkaian acara menjelang pelantikannya. Ia mengadakan acara pribadi di klub golfnya di Virginia dengan pertunjukan kembang api sebagai bagian dari perayaan tersebut.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya