Liputan6.com, Jakarta Peningkatan kolesterol tak hanya bisa dipicu oleh pola makan tinggi lemak jenuh tapi juga konsumsi gula berlebih.
“Dari kopi manis setiap pagi hingga sekaleng soda untuk menemani makan malam, gula tambahan dalam pola makan harian Anda dapat memengaruhi kolesterol Anda seiring berjalannya waktu,” mengutip artikel yang ditinjau ulang oleh dokter spesialis penyakit dalam Jennifer Robinson, MD., di laman WebMD, Sabtu (18/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
Jennifer menambahkan, 22 sendok teh gula tambahan sehari dapat menambah hingga 350 kalori ekstra.
Advertisement
Gula tambahan berbeda dari gula yang ditemukan secara alami dalam hal-hal seperti buah atau susu. Gula tambahan mencakup pemanis yang ditambahkan ke makanan, seperti:
- Gula putih;
- gula merah;
- madu;
- pemanis buatan yang terbuat dari sirup jagung fruktosa tinggi.
Gula tambahan mengandung kalori tetapi tidak mengandung nutrisi. Kalori kosong tambahan ini, selain memengaruhi berat badan dan meningkatkan peluang terkena diabetes, juga memengaruhi kadar kolesterol.
“Dan makanan manis memengaruhi hati Anda, yang menghasilkan kolesterol,” jelas Jennifer.
Penting untuk dipahami bahwa tubuh membutuhkan kolesterol agar berfungsi dengan baik. Kolesterol merupakan bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk membangun sel-sel baru. Namun perlu diingat bahwa ada dua jenis kolesterol, yakni kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).
Kolesterol Baik dan Jahat
Kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat jika kadarnya tinggi maka zat seperti lilin dan lemak ini dapat menumpuk di dinding arteri dan menyumbatnya. Hal ini meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Sementara, kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL) adalah kolesterol baik. Kolesterol ini mengambil semua LDL ekstra dalam aliran darah, membawanya kembali ke hati, yang kemudian membuangnya dari tubuh. HDL juga menurunkan risiko penyakit jantung.
“Bila Anda mengonsumsi terlalu banyak gula, hati memproduksi lebih banyak LDL sekaligus menurunkan jumlah HDL dalam tubuh,” ujar Jennifer.
Advertisement
Makanan Manis Picu Peningkatan Trigliserida
Kalori ekstra dari makanan manis juga menyebabkan lebih banyak trigliserida, sejenis lemak darah yang berperan dalam kesehatan kolesterol.
Trigliserida terbentuk saat mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh untuk dibakar sebagai energi.
Trigliserida disimpan dalam sel lemak dan dilepaskan di antara waktu makan saat tubuh membutuhkan lebih banyak energi.
Gula juga menghambat enzim yang dibutuhkan tubuh untuk memecah trigliserida dan membuangnya. Dan bila kadar trigliserida tinggi, disertai LDL tinggi dan kadar HDL rendah, kombinasi tersebut dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri. Ini meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke.
Bagaimana Cara Membatasi Gula dalam Diet?
Pola makan tinggi gula dapat menimbulkan masalah, tidak hanya bagi kadar kolesterol, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.
Membatasi gula tambahan akan membantu mengurangi kalori kosong dan juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, yang baik untuk kesehatan jantung.
Meskipun tubuh tidak membutuhkan gula untuk bekerja dengan baik, mengonsumsi gula dalam jumlah sedikit tidak akan membahayakan kesehatan. Wanita harus membatasi diri hingga 6 sendok teh per hari. Pria harus membatasi konsumsinya di 9 sendok teh setiap hari.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membatasi asupan gula tambahan adalah:
- Batasi konsumsi permen, kue, atau biskuit.
- Hindari minuman ringan dan soda manis.
- Hindari karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta.
- Hindari minuman beralkohol.
- Ganti sereal sarapan manis dengan makanan utuh seperti buah, oatmeal, dan yogurt.
- Periksa label makanan untuk mengetahui total gula tambahan.
Pilih makanan yang rendah indeks glikemiknya, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ini termasuk buah, sayuran, dan biji-bijian utuh. Olahraga teratur juga dapat membantu membakar kalori ekstra yang dikonsumsi melalui pola makan mengandung gula.
“Jika Anda ingin mengurangi asupan gula dan tidak yakin bagaimana memulainya, mintalah bantuan dokter atau ahli gizi,” pungkas Jennifer.
Advertisement