Liputan6.com, Jakarta Ernest Prakasa mungkin tak pernah menyangka kalau dia punya bakat besar selain melawak di depan penonton. Pria berdarah Tionghoa itu menorehkan catatan menarik di dunia perfilman nasional.
Ernest memulai debut sebagai sutradara di panggung film lewat Ngenest: Kadang Hidup Perlu Ditertawakan. Film yang diangkat dari buku karya Ernest itu berhasil meraih 550 ribu penonton dalam kurun waktu 12 hari penayangan di bioskop.
Advertisement
"Saya bersyukur banget akan respon positif dari masyarakat terhadap film ini. Ini merupakan angka yang cukup baik dan berhasil diraih dalam waktu singkat," kata Ernest ditemui di kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016).
Ernest semula tak menyangka kalau angka penonton akan sebanyak itu. Pasalnya, ia mengira film Ngenest sedikit berat karena mengangkat tentang perbedaan ras dan suku.
"Kekhawatiran saya akan tema film ini yang 'berat' ternyata tidak terjadi. Terbukti bahwa masyarakat Indonesia saat ini sungguh menghargai dan menikmati film yang sarat pesan moral," jelas Ernest. (Jul/fei)