Liputan6.com, Jakarta - Captain America: Civil War telah diputar di Indonesia sejak pekan lalu. Dan, publik Amerika justru baru bisa menyaksikannya mulai 6 Mei 2016. Sekedar mengingatkan, tak hanya adegan aksi dan humor yang menyertai film ini, terdapat juga beberapa momen emosional yang bikin kita terbawa perasaan (baper).
Momen-momen tersebut disertai dengan dialog yang bisa membuat hati penonton teriris. Apalagi, hampir semua adegan serta dialog tersebut melibatkan para superhero yang selama ini aksinya kita nilai sangat keren.
Advertisement
Â
Baca Juga
Lihat saja beberapa kali Tony Stark alias Iron Man dan Steve Rogers alias Captain America berdebat di awal maupun di akhir film. Lalu beberapa karakter juga memiliki dialog yang cukup bikin kita baper.
Boleh dibilang, beberapa dialog emosional di dalam film ini mampu memperkaya konsep film Captain America: Civil War. Pasalnya, selama ini franchise Marvel Cinematic Universe dicap sebagai film aksi-komedi semata tanpa tone yang serius.
Lebih jauh, berikut rangkaian dialog menyentuh di film Captain America: Civil War yang yang telah dihimpun oleh Liputan6.com. Yuk, simak!
Menyemangati Scarlet Witch
1. Menyemangati Scarlet Witch
Ketika aksi Captain America dan tim menimbulkan korban jiwa di awal film, Scarlet Witch merasa bersalah. Namun di markas Avengers, Steve Rogers berusaha menghibur rekannya itu. Di situ ia memberikan petuahnya.
"Pekerjaan ini... Kita mencoba untuk menyelamatkan orang sebanyak yang kita bisa. Kadang-kadang itu bukan berarti semua orang, tetapi kau jangan menyerah," kata Steve Rogers kepada Scarlet Witch.
Tentu kata-kata di atas membuat para penonton merenungkan bahwa aksi Avengers di film-film sebelumnya tak lepas dari banyaknya korban jiwa. Sehingga Avengers boleh dibilang bukan tim yang sempurna.
Advertisement
Hulk dan Thor
2. Hulk dan Thor
Ketika Avengers disidang oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Thunderbolt Ross, ia berusaha memojokkan tim dengan menyinggung Hulk dan Thor. Dialog tersebut muncul setelah Captain America melontarkan pernyataan yang membuat Ross sedikit geram.
"Katakan Kapten, apakah kau tahu di mana Thor dan Banner saat ini? Sebab kau bisa bertaruh jika aku salah menaruh 30 megaton hulu ledak nuklir akan ada konsekuensinya," kata Ross.
Bagi yang sudah menonton Avengers: Age of Ultron, tentu dialog itu terasa sangat emosional dan membuat kata-kata Ross terkesan jahat. Pasalnya, di akhir film Hulk menghilangkan keberadaannya agar tak mengganggu Avengers dan Thor harus menuju ke Asgard untuk menghadapi masalahnya sendiri.
Black Widow
3. Black Widow
Ada momen yang membuat para penonton merasa simpatik kepada Natasha Romanoff alias Black Widow. Kala itu, ia menghampiri Steve Rogers sebelum berangkat ke Wina. Natasha menginformasikan Steve mengenai siapa saja yang sudah menandatangani perjanjian.
Lalu, Steve Rogers berkata kalau ia tak bisa menandatangani perjanjian. Natasha dengan nada lembut menjawab kalau dirinya sudah tahu akan hal itu. Steve lalu bertanya, "Lalu kenapa kamu datang kemari?" Natasha menjawab, "Karena aku tak ingin kamu sendirian."
Kata-kata dari Black Widow itu tentu bagi banyak penggemar mengandung makna yang sangat manis. Pasalnya di film Captain America: The Winter Soldier, mereka berdua bekerja sebagai partner solid. Namun kini keduanya harus berseberangan.
Advertisement
Mengamankan Bucky
4. Mengamankan Bucky
Usai adegan pelarian Bucky dari tahanan setelah dicuci otak, Tony Stark dan kawan-kawan berusaha mengejarnya namun gagal. Alhasil, Captain America yang pertama kali menemukan Bucky. Mereka lalu terjun ke laut dan Captain America mengamankan Bucky di sebuah ruangan. Tak lama kemudian Sam datang dan Steve menguji ingatan Bucky.
Awalnya, Steve Rogers bertanya, "Bucky mana yang sedang aku ajak bicara?" Lalu, Bucky menjawab dengan nada lirih, "Nama ibumu Sarah. Dia suka menaruh koran di dalam sepatumu." Cap menanggapi, "Itu bukan sesuatu yang bisa kamu pelajari di dalam museum."
Buat yang menonton Captain America sejak film pertama, adegan ini tentu sangat menyentuh hati. Dikarenakan sejak awal cerita, kita tak diberitahu siapa jati diri ataupun nama ibu dari Steve Rogers.
Mengorbankan Keluarga
5. Mengorbankan Keluarga
Ketika Avengers terbelah pertama kali, Clint Barton alias Hawkeye datang ke markas untuk mengajak Wanda alias Scarlet Witch. Salah satu kalimat yang terlontar dari mulut Clint terasa cukup mengharukan saat ia ditanya Scarlet Witch.
"Kurasa seharusnya aku mengetuk," kata Clint. Wanda lalu bertanya, "Ya Tuhan, apa yang kau lakukan di sini?" Clint menjawab, "Mengecewakan anak-anakku."
Dialog tersebut membuat kita bersimpati kepada Hawkeye dikarenakan seperti terlihat di film kedua, ia ternyata sudah memiliki istri dan anak. Mendengarkan dialog seperti itu membuat kita salut dengan pengorbanannya demi tugas meninggalkan keluarga.
Advertisement
Iron Man vs Captain America
6. Iron Man vs Captain America
Adegan yang memiliki banyak dialog pengundang baper ada di bagian klimaks. Di situ, terungkap bahwa selama ini Winter Soldier ternyata menjadi penyebab meninggalnya orangtua Tony Stark. Ditambah lagi, ia harus menerima kenyataan yang membuat emosinya meledak.
Awalnya, Tony Stark bertanya, "Jangan... membohongiku Kapten! Apa kamu sudah tahu tentang hal ini?" Captain America lalu menjawab, "Iya. Ini tidak seharusnya berakhir dengan pertarungan, Tony." Iron Man lalu memukul jatuh Captain America sambil berteriak, "Kau yang memulai perang!"
Lalu ketika pertempuran mencapai klimaksnya, Captain America sempat berkata, "Maaf, Tony. Kau tahu aku tak akan melakukan ini kalau aku punya pilihan lain. Tapi dia adalah temanku." Tony Stark menjawab, "Begitu juga aku."
Setelah Tony Stark babak belur dan terluka, Steve Rogers dan Bucky berusaha meninggalkannya. Ia lalu berkata, "Kau tak layak menggunakan itu! Ayahku yang membuat perisai itu!" Captain America lalu menjatuhkan tamengnya, menandakan trilogi Captain America sudah berakhir.
Adegan klimaks ini menjadi momen paling baper bagi para penonton Captain America: Civil War. Pasalnya, baik Iron Man maupun Captain America, keduanya memiliki alasan masing-masing yang dipandang salah satu sama lain. Perseteruan keduanya juga tidak dijernihkan dengan jelas.