Liputan6.com, Jakarta Bencana banjir tengah melanda beberapa wilayah di Indonesia. Selain membawa kerusakan pada properti, banjir juga membawa penyakit termasuk penyakit kulit.
Masalah kulit akibat banjir dapat berupa inflammatory atau peradangan dermatitis kontak iritan/gatal. Infeksi bakteri dan jamur, trauma atau gesekan, reaksi alergi, dan gigitan binatang.
Baca Juga
Menurut dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika RS EMC Alam Sutera, Dhika Beankha Kusnaedi, air banjir penuh dengan berbagai macam kuman dan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit kulit.
Advertisement
Beberapa penyakit kulit akibat paparan air banjir yakni:
Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak (Gatal-gatal)
Paparan air banjir yang kotor dapat memicu infeksi kulit pada luka terbuka yang sudah ada sebelumnya. Gejala infeksi akibat kondisi ini meliputi kemerahan yang meluas, rasa hangat, serta nyeri saat ditekan dan keluar cairan seperti nanah.
“Karenanya sangat penting untuk memantau semua luka dengan hati-hati dan segera mencari perawatan jika melihat salah satu dari tanda-tanda ini. Karena infeksi ini bisa serius atau bahkan sangat fatal,” tulis Dhika di laman EMC dikutip Senin (10/3/2025).
Infeksi Jamur
Kurap atau panu akibat infeksi jamur biasanya muncul karena kondisi yang kotor dan lembap.
Banjir bisa memicu munculnya kurap baru atau memperparah kondisi yang sudah ada sebelumnya.
“Perlu kamu ketahui, jamur penyebab kurap/panu bisa berkembang biak dengan cepat pada situasi lembap, terutama di sela-sela jari dan lipatan kulit,” jelas Dhika.
Kaki yang terendam air banjir dapat memicu pertumbuhan jamur di sela-sela yang jarang dibersihkan.
Penyakit Kulit Akibat Gigitan Hewan
Air banjir bukan hanya mengandung kuman, terkadang berbagai hewan atau serangga juga bisa bermunculan dari genangan air banjir dan memicu risiko penyakit kulit.
Seperti nyamuk, kutu air, dan serangga. Gigitannya bisa menimbulkan bentol yang terasa gatal. Umumnya kondisi tersebut bisa membaik setelah beberapa saat. Namun, gigitan serangga bisa pula menyebabkan reaksi alergi.
Selain itu, gigitan serangga juga memungkinkan terjadinya infeksi. Ketika menggaruk kulit yang gatal akibat gigitan serangga, mungkin saja terjadi luka yang berpotensi terinfeksi. Ketika terinfeksi, luka garukan akan lebih lama sembuhnya, terasa nyeri, bahkan bernanah.
Advertisement
Reaksi Alergi
Saat banjir orang yang memiliki kulit sensitif harus lebih waspada terhadap genangan air banjir. Terutama bagi mereka yang memiliki dermatitis alergi.
Ini adalah reaksi alergi yang terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat alergen. Kulit yang sensitif, terutama pada situasi dingin dan lembap, bisa memicu terjadinya jenis alergi ini.
Gejala alergi ini dapat berupa kulit kemerahan atau bentol disertai rasa gatal.
Apalagi jika terendam air yang kotor, pastinya bisa menyebabkan komplikasi dan memperparah dermatitis alergi yang dimiliki.
“Jika kamu berisiko mengalami penyakit kulit karena kondisi lembap, segera lakukan pencegahan dan perawatan yang lebih spesifik. Misalnya, kita bisa membersihkan area yang gampang mengalami iritasi dengan cermat serta selalu menyediakan antiseptik,” jelas Dhika.
Hindari Genangan Banjir
Apabila memungkinkan, lanjut Dhika, hindari menginjakkan kaki ke area genangan banjir. Jika tak sengaja terinjak, segera bersihkan dengan air mengalir hingga bersih lalu dikeringkan.
Penting untuk menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan air yang terkontaminasi, dan segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala penyakit setelah terpapar situasi banjir.
Untuk mencegah infeksi setelah banjir, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Menjaga kebersihan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air bersih, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah kontak dengan air banjir.
Menghindari air yang terkontaminasi: Hindari kontak dengan air banjir, terutama jika memiliki luka terbuka. Gunakan pelindung seperti sepatu bot dan sarung tangan jika perlu beraktivitas di area yang terendam.
Menjaga kebersihan lingkungan: Bersihkan dan buang sampah serta barang-barang yang terkontaminasi. Disinfeksi permukaan yang mungkin terpapar air banjir dengan larutan pembersih.
Advertisement
