Liputan6.com, Jakarta Nama Rahmet Ababil tentunya sudah akrab di kalangan komika Stand Up Comedy. Rahmet yang dikenal sebagai anak Sekolah Teknik Menengah (STM) ini berbagi pengalamannya selama berprofesi sebagai pelawak tunggal.
"Gue punya pengalaman pengalaman unik, saat gue stand up dipotong sama azan maghrib," kata Rahmet Ababil, saat ditemui di lauching baju Everyday Is Saturday di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2016).
Advertisement
Baca Juga
Tak mau dianggap tidak profesional, laki-laki bertubuh gempal itu akhirnya melantunkan azan di atas pannggung. Maklum, Rahmet juga sebenarnya seorang muslim yang taat.
"Serba salah. Kalau diterusin gue bisa dianggap enggak tahu adab. Tapi kalau gue enggak terusin disangka gue enggak profesional," cerita Rahmet serius.
Pengalaman lain juga sempat dirasakan Rahmet saat melawak di acara yang penontonnya memiliki latar belakang serupa dengannya. Bukannya membuat penonton tertawa, ia justru mendapat materi lawakan bagus dari para penonton.
"Waktu itu stand up di depan anggota Lenong Bocah. Ternyata mereka lebih lucu dari gue. Lawakan gue diceletukin lebih lucu. Jadi lawakan gue justru kalah lucu sama mereka," kata Rahmet sedikit sedih. (Fac/fei)