Masuk Babak 21 Besar SUCA 2, Ini Daftar Mentor dan Komika Tersisa

Berikut, kami turunkan komposisi mentor dan anak didiknya yang sudah close mic maupun yang masih bertahan.

oleh Puji Astuti HPS diperbarui 16 Agu 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 07:00 WIB
Arafah Rianti SUCA 2
Arafah Rianti (instagram)

Liputan6.com, Jakarta Stand Up Comedy Academy 2 (SUCA 2) Indosiar mulai memasuki Babak 21 Besar. Total, sudah 21 komika yang harus gantung mic sejak Babak 42 Besar digelar pada 25 Juli 2016 lalu. Ke-21 komika yang tersingkir tersebut berasal dari 5 mentor.

Berikut, kami turunkan komposisi mentor dan anak didiknya yang sudah close mic maupun yang masih bertahan. Siapa mentor terkuat dengan anak didik yang masih bertahan paling banyak? Dan siapa pula, mentor dengan anak didik paling banyak gantung mic?

Dimulai dengan Daned Gustama yang kebagian 9 anak didik menjadi yang paling banyak kehilangan. Enam anak didiknya sudah close mic. Salah satunya bahkan adalah favorit calon juara. Syamsuri (Cikarang) jadi komika terakhir dari Tim Daned yang harus close mic, menyusul Kokom (Cianjur), Gian Luigi (Bandung), Rully (Makassar), Pak Baho (Medan), dan Sigit (Bekasi). Tim Daned kini hanya menyisakan Wawan (Bekasi), Ichal (Palu), dan Coki Anwar (Jogja). Dari ketiganya, bisa dibilang hanya Ichal, komika yang potensial bisa terus melaju.


Berbeda dengan Daned, mentor Isman HS yang tahun lalu berhasil mengantar Mas Cemen sebagai juara SUCA dan juga mementori 9 peserta, hanya kehilangan 3 anak didik. Mereka adalah Iman Batax (Medan), Dedi Gigis (Surabaya), dan Ario Sakti (Malang). Isman masih punya 6 komika di timnya. Keenamnya adalah Levi (Karawang), Adnan (Tegal), Coki Pardede (Depok), Ari Rante (Depok), Adit Nganga (Bogor), dan Wanda (Medan). Levi dan Wanda adalah dua komika favorit penonton dan digadang-gadang bakal jadi calon juara SUCA 2.


Sementara itu, sebagai mentor baru di SUCA 2, kinerja Arief Didu tak bisa dipandang remeh. Memegang 8 anak didik, Arief baru kehilangan 4 komika, yaitu Aidil (Bandung), Sugeng (Purworejo), Ilham (Medan), dan Anto Bangor (Jakarta). Komika lainnya yang masih bertahan adalah Ridho Brado (Medan), Aci Resti (Tangerang), Afif Xavi (Jakarta), dan Raim Laode (Wakatobi). Nama terakhir sudah jadi komika unggulan para juri. Sementara tiga lainnya juga selalu sukses dengan materi yang dibawakan.


Selanjutnya, Mosidik yang harus menjadi mentor untuk timnya yang berjumlah 8 orang hanya kehilangan 3 anak didik, yaitu Amall Buton (Buton), Octa (Blitar), Rizky Teguh (Medan). Kini, Tim Mosidik masih memiliki 5 komika yakni Tomy Babap (Tangerang), Arafah (Depok), Egik (Sidoarjo), Arif Alfiansyah (Surabaya), dan Takdir (Gowa). Di Tim Mosidik, nama Arafah sudah menjadi hits tersendiri. Arafah tak hanya jadi kandidat juara, tapi juga jadi idola para pecinta stand up comedy.


Terakhir, ada Tim Gilang Bhaskara yang sudah kehilangan 5 anak didiknya, yaitu Rizky Biebier (Jember), Indra Turner (Bekasi), Adhit (Jakarta), Arif Brata (Makassar), dan Boy Laode (Makassar). Gilang kini hanya memiliki 3 komika tersisa Anyun (Bandung), Saktiwawan (Malang), dan Fachry (Pare Pare). Melihat performa ketiganya dari Babak 42 Besar hingga kini, Fachry menjadi komika yang mengalami kemajuan paling pesat.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya