KPAI akan Membantu Elsya Agnesya Kalangi

Dodi Triono dan Elsya Agnesya Kalangi menikah secara siri tapi KPAI akan bantu hak-hak anak dalam kandungan Elsya.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 03 Jan 2017, 19:12 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2017, 19:12 WIB
Elsya Agnesya Kalangi
Elsya Agnesya Kalangi, istri ketiga korban pembunuhan Pulomas, Dodi Triono. [foto: dhemodels.club]

Liputan6.com, Jakarta - Nama Elsya Agnesya Kalangi mendadak jadi buah bibir masyarakat. Model cantik asal Makassar itu diketahui sebagai istri ketiga Dodi Triono, salah seorang korban perampokan dan pembunuhan di Pulomas.

Ironisnya, saat sang suami meninggal, Elsya Agnesya Kalangi dikabarkan tengah hamil tujuh bulan. Dan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan membantu Elsya dan anak yang masih dalam kandungannya. 

Elsya Agnesya Kalangi bersama mendiang Dodi Triono yang tewas mengenaskan. Kasus pembunuhan tersebut dikenal dengan pembunuhan Pulomas. (Istimewa)

"Pada saat Ibu Agnesya sedang hamil, bila membutuhkan bantuan KPAI, kami akan bantu dengan senang hati," kata Sekretaris Jendral Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( Sekjen KPAI), Erlinda kepada Liputan6.com, Selasa (3/1/2017).

Menurut meski Erlinda meski Dodi Triono dan Elsya Agnesya Kalangi cuma menikah siri, tak akan mengurangi hak-hak yang dimiliki anak dalam kandungan Agnesya. Salah satunya hak identitas anak dalam kepengurusan akta kelahiran.

"Anak itu kan dihitungnya sejak usia dalam kandungan sampai 18 tahun. Jadi anak dalam kandungan Ibu Agnesya termasuk. Dan sebisa mungkin kami berikan hak-haknya," ujar Erlinda.

Elsya Agnesya Kalangi, istri ketiga korban pembunuhan Pulomas, Dodi Triono.  [foto: blackxperience.com]

"Kemudian, anak itu kan ayahnya sudah meninggal. Walau menikah secara agama atau siri saja, tetap bisa diberikan bantuan terhadap haknya seperti hak sipil, hak identitas anak di mana akta kelahiran jadi anak dari ibunya (saja)," lanjutnya.

Namun, hingga saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut antara Agnesya dan pihak KPAI.

"Sampai saat ini belum ada. Kami baru pertama kali bertemu dan tidak ada pembicaraan yang gimana-gimana. Kami pikir sudah bisa diatasi dirinya sendiri, tapi kami juga bisa jemput bola. Kalau dibutuhkan kami akan bantu berikan hak-hak anak tersebut," tutur Erlinda. (fei)‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya