Liputan6.com, Jakarta Giring Nidji dan sejumlah tim pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot dilaporkan ke Bawaslu lantaran diduga melakukan politik uang. Dugaan tersebut mencuat setelah Giring, ibunya, dan barisan pendukung Ahok-Djarot mengadakan bakti sosial di Jalan Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 10 Maret 2017.
Mereka dilaporkan oleh Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ke Bawaslu sehari setelah baksos tersebut dilaksanakan. Usai menemui pihak Bawaslu, Selasa (14/3/2017), Giring menyatakan kepada media bahwa dugaan politik uang itu tidak benar.
Advertisement
Baca Juga
"Ya enggak mungkin lah, saya enggak ngeluarin sepeser pun cuma buat naik taksi doang. Saya bukan tipe-tipe orang yang kayak gitulah, itu cuma nemenin ibu saya aja," jelas Giring Nidji, saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (14/3/2017)
Menurut penuturan Giring, pembagian sembako memang dilakukan tapi tidak beserta uang. Niatnya juga tidak untuk mendukung salah satu paslon.
"Ya, enggak lah (tidak mendukung paslon). Saya kalau memberi, saya berusaha tangan kiri saya enggak tahu," kata Giring Nidji.
Setelah melakukan perbincangan, pelantun lagu "Hapus Aku" ini menyatakan bahwa kasus ini telah selesai. Dan, dugaan politik uang itu hanya sebuah kesalahpahaman semata.
"Ya, baik semuanya baik, mereka juga bingung 'Oh ini ternyata cuma baksos aja'," Giring Nudji mengakhiri.