Liputan6.com, Jakarta - Penantian fans setia Marvel terhadap Guardians of the Galaxy Vol. 2 akhirnya tuntas. Pada hari ini (26/4/2017), film superhero luar angkasa itu telah tayang di bioskop-bioskop Indonesia. Salah satu karakter yang memperkuat film ini adalah manusia pohon bernama Groot, yang suaranya diisi kembali oleh Vin Diesel.
Seperti kita ketahui, Groot sendiri digambarkan mengorbankan dirinya di film pertama dan meninggalkan sebuah tunas. Alhasil, muncullah karakter Baby Groot di sekuelnya ini yang berbeda dari film pertama dengan ukuran lebih kecil.
Advertisement
Baca Juga
Dalam trailer Guardians of the Galaxy Vol. 2, kita melihat Baby Groot beraksi dengan lucunya saat melawan salah satu anggota Ravagers serta tingkah gemasnya yang membuat Rocket kewalahan. Ia juga terlihat mengutak-atik kabel audio, dan terlihat santai di tengah suasana genting.
Menurut Vin Diesel kepada Cinema Blend, Baby Groot di Guardians of the Galaxy Vol. 2 harus memulai segalanya dari awal setelah Groot di film pertama mengorbankan diri. "Jadi kita akan melihat hal lucu dan menggemaskan ini, Baby Groot ada di layar lebar. Ia belajar saat dirinya pergi," katanya.
Banyak fans yang menyangka kalau Baby Groot merupakan Groot versi dewasa yang hidup kembali dengan memiliki ingatan masa lalu. Menyikapi dugaan tersebut, sutradara James Gunn melalui Twitter menyanggahnya. "Tidak. Ia tidak memiliki ingatan Groot dewasa," kicau Gunn melalui akun @JamesGunn.
Ide mengenai Baby Groot sendiri datang ketika syuting film pertama Guardians of the Galaxy sedang berjalan. Tim film ingin menampilkan kebalikan dari Rocket yang dalam film pertama bertengger di bahu Groot dewasa. Sekarang, kita melihat Baby Groot yang sangat kecil berdiri di bahu Rocket.
Ahli perlengkapan film Russell Bobbitt lantas menciptakan model berskala 1:1 dengan tinggi 25 cm untuk Baby Groot agar bisa dihadirkan selama syuting. Bahkan, model kecil tersebut terkadang dimainkan agar tercipta interaksi antara Baby Groot terhadap beberapa pemain Guardians of the Galaxy Vol. 2.
Lebih Dianggap Ketimbang Groot Dewasa
Uniknya, sutradara James Gunn menganggap Baby Groot disajikan dengan gaya yang lebih baik ketimbang film pertama. Pasalnya, ia mengakui bahwa di film pertama dirinya sempat beberapa kali tak menyadari kehadiran Groot selama syuting berjalan. Pasalnya, model Groot di lokasi syuting hanya berdiri, sementara saudara James, Sean Gunn, yang didapuk sebagai model Rocket, cukup aktif di depan kamera.
"Berkali-kali di film pertama kami seperti, 'Apakah kita benar-benar memasukkan Groot di film ini?' Karena Sean memainkan Rocket di lokasi syuting, dan dia benar-benar hadir sebagai Rocket yang membuat kami menyadari Rocket sebagai karakter," ujar James Gunn kepada Comicbook.com.
"Orang yang memainkan Groot bertindak sebagai stand-in pada film sebelumnya jadi kami selalu lupa kalau dia ada di sana. Dia tidak banyak bicara, jadi kami melakukan semua adegan ini dan ketika kami membuat adegan di film ketika mereka beralih ke Groot, dan Groot seperti, 'Mengapa kau melupakanku?' Itulah yang kami rasakan saat kami sedang syuting film pertama," sambung James Gunn.
"Tapi sekarang semuanya menyadari Groot dengan baik sehingga kami memiliki kesadaran yang jauh lebih besar, saya dan pemeran, Baby Groot ada di sana setiap saat. Dan dia menjadi salah satu anggota dalam adegannya... Saya pikir dia adalah karakter yang ditulis lebih baik daripada Groot pertama dalam beberapa hal. Bukan berarti dulunya ia ditulis dengan sangat buruk, tapi menurut saya dia hanya karakter yang lebih lengkap," katanya.
Kalimat "I am Groot" yang kembali diucapkan oleh Baby Groot, membuat James Gunn terpikirkan untuk menciptakan nada suara berbeda di setiap makna yang disampaikan. Gunn lalu menciptakan naskah versi Groot untuk dirinya dan Vin Diesel, yang di dalamnya dituliskan makna dari setiap kalimat "I am Groot" dalam bahasa Inggris.
Advertisement