Liputan6.com, Jakarta - Film horor berjudul 11:11 mulai memasuki proses pengambilan gambar. Sejak 2 Juli 2018, film yang menyajikan panorama bawah laut pantai di Indonesia itu sudah menjalani syuting dengan banyak adegan.
Sejumlah adegan menantang dilakoni para pemain fim 11:11, yakni:Â Rendy Kjaernett, Twindy Rarasati, Bayu Anggara, Fauzan Smith, Linda Johan, Toriq, dan Lady Nayoan.
Salah satu yang paling menegangkan, disebutkan para pemain film 11:11, saat menjajal adegan menyelam (diving).
Advertisement
"Baru kali ini dapat tantangan berakting di bawah laut. Seru banget," kata Randy Kjaernett saat ditemui Liputan6.com di Pantai Pahawang, Bandar Lampung, baru-baru ini.
Baca Juga
Â
Â
Latihan
Di bawah laut, disebutkan Randy Kjaernett, ia tak hanya melakukan aksi menyelam. Ada adegan yang harus dijalaninya sebagai bagian dari cerita yang diproduksi Layar Production dan Cinema Delapan.
"Kita sampai butuh latihan selama sebulan untuk bisa menjalani adegan itu," dia menceritakan.
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Sinopsis Film
Film 11:11 bercerita mengenai latar belakang keluarga Galih, seorang mahasiswa tingkat menengah. Ia mengadakan pameran fotografi bawah laut. Saat pameran berlangsung, Galih ditanya oleh seorang pengunjung soal kecintaannya pada laut.
Galih menjelaskan bahwa dulu ibunya yang hilang sampai sekarang, adalah seorang aktivis konservasi alam yang menghilang saat sedang melakukan pekerjaannya. Satu-satunya peninggalan ibunya yang masih tersisa adalah sebuah gelang etnis dengan simbol yang unik.
Malamnya, Galih mengalami mimpi buruk hingga terbangun. Saat mengambil minum, tanpa sadar jam menunjukkan 11:11. Tiba-tiba ia mengalami panggilan-panggilan gaib. Gelang etnis pemberian ibunya terputus, salah satu pernak-perniknya menggelinding ke bawah meja tua, Galih berusaha mengambilnya dan malah menemukan sebuah peta.
Galih menghubungi teman-temannya, Martin, adalah pria tampan petualang; Ozan, yang ceroboh dan selalu ingin tahu; dan Vania, gadis vlogger yang cantik. Galih menunjukkan peta tersebut dan mereka langsung sepakat untuk menuju tempat yang ditunjukkan dalam peta.
Mereka pun berangkat  ke Tanjung Biru dan sampai di sebuah cottage, yang tampak sepi karena masih baru dibangun. Mereka disambut oleh orang lokal, Rama, dan dijelaskan bahwa ada bagiaN-bagian Tanjung Biru yang tidak boleh dimasuki. Tetapi, Rama melihat gelang etnis yang dipakai oleh Galih di sana.Â
Â
Â