Ingat Perseteruannya dengan Nikita Mirzani, Elza Syarief Muntah-Muntah

Elza Syarief mengaku masih trauma atas bentakan Nikita Mirzani.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 11 Sep 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2019, 11:30 WIB
[Bintang] Elza Syarief C1
Elza Syarief mengaku masih trauma atas bentakan Nikita Mirzani. | foto : Nurwahyunan

Liputan6.com, Jakarta - Hingga kini, perseteruan Nikita Mirzani dengan Elza Syarief masih berlangsung. Bahkan, Elza sudah melaporkan Nikita Mirzani ke Bareskrim Mabes Polri.

Meski kejadian tersebut sudah hampir dua minggu berlalu, namun Elza Syarief mengaku masih sakit secara psikis.

"Perbuatan mereka itu membuat saya jadi korban, dan traumatik psikologisnya. Terus terang kalau saya mengingat kejadian itu luar biasa deh sakitnya," ungkap Elza Syarief yang tak bisa menahan air mata, dilansir dari tayangan Silet, Selasa (10/9/2019).

Tak sampai di situ saja, pengacara kondang ini juga membuat suaminya ketakutan. "Kondisi saya enggak bisa makan. kalau ingat itu muntah-muntah, sampai suami ketakutan lihat saya muntah-muntah," lanjutnya. 

Akan Diperiksa

elza-syarief-konfersi-130409b.jpg
Elza Syarief

Merasa kondisi psikologisnya terganggu, Elza Syarief akan menjalani pemeriksaan terkait traumanya tersebut.

"Saya masih belum bisa mengatasi itu, kesedihan itu. Dan saya memang akan melakukan pemeriksaan psikologi sampai di mana trauma ini terjadi pada diri saya," sambungnya.

Percaya Hukuman Allah

[Bintang] Elza Syarief
Elza Syarief (Fathan Rangkuti/Bintang.com)

Atas kejadian tersebut, Elza Syarief bukan saja percaya akan hukum yang berlaku di Indonesia tapi juga kuasa Tuhan.

"Begitu tak punya hatinya dia, tapi saya percaya sama Allah semua akan pada waktunya mereka akan dapat punishment dari Allah. Membuat orang sakit, dan mereka merasa enteng aja, 'Oh ini cuma berdebat saja'. Kalau lihat kejadian hampir dua minggu saya masih sakit. Kok dia enggak merasakan, so sorry kek, apa kek," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya