Liputan6.com, Jakarta Saat industri musik Tanah Air mengalami transisi dari fisik ke digital, sejumlah musisi berjuang untuk sintas. Salah satunya grup musik rok Down For Life atau DFL.
Down For Life diperkuat Stepahus Adjie (vokal), Ahmad Ashar (bas), Rio Baskara (gitar), Isa Mahendrajati (gitar), dan M. Abdoel Latief (drum). Dibentuk pada 1999, grup musik yang menjuarai kompetisi Wacken Metal Battle Indonesia 2018 ini memperkenalkan single anyar bertajuk “Mantra Bentala.”
Advertisement
Baca Juga
Single ini dijadikan pemanasan sebelum album keempat Down For Life diluncurkan tahun ini bersama Blackandje Records. Video lirik “Mantra Bentala” telah mengudara di kanal YouTube Down For Life sejak Desember 2019.
Mengaku Dosa, Memuja Rasa
Yang khas dari single anyar ini, adanya kalimat mengaku dosa memuja rasa. Stepahus Adjie menyebutnya sebagai kalimat spiritual.
“Kalimat itu spiritual bagi kami. Empat kata itu bermakna besar dalam kehidupan kami. Untuk menjadi manusia yang lebih baik, dibutuhkan kesadaran untuk mengakui kesalahan dan dosa,” ungkap Adjie kepada Showbiz Liputan6.com.
Advertisement
Lebih Jujur
Ada pula kata rasa yang merujuk pada pepatah Jawa berbunyi “Biso rumongso, ojo rumongso biso,” yang artinya jadi manusia yang bisa merasa, jangan merasa bisa.
“Saya ingin bikin lirik yang lebih jujur, berbagi pengalaman tentang kehidupan,” imbuh Adjie. Kendala jarak dan waktu membuat penggarapan single “Mantra Bentala” berbeda dari lagu Down For Life lainnya.
Merekam Mantra Bentala
Biasanya lagu dibuat secara jamming saat latihan di studio. Khusus “Mantra Bentala” langsung digarap saat rekaman. Gitaris Isa Mahendrajati merekam aransemen musik dasar, kemudian disebarkan ke personel lain. Setelah mempelajari aransemen dasar, para personel bertemu di studio rekaman untuk mematangkan lagu.
“Mantra Bentala” direkam di Dark Tones Studio Cijantung, Jakarta Timur, pada Oktober hingga Desember 2019 dengan bantuan Produser Eksekutif Mitra Ananda Rizki.
Advertisement
Perjalanan Spiritual
Single ini menjadi kata pengantar yang merefleksikan materi album anyar Down For Life nantinya.
“Materi album baru kami perwujudan proses spiritual baik dari segi musik, lirik, dan proses lain yang menyertai. Ini jadi pembuktian bahwa kami bisa mengalahkan diri sendiri, ego, kemalasan, kepuasaan sesaat, dan hal lain yang menghambat perjalanan kami,” pungkasnya.