Liputan6.com, Jakarta - Ada keresahan yang tergurat di benak Maruli Tampubolon di penghujung 2020. Jelang tutup tahun, ia memiliki pandangan tersendiri mengenai kehidupan. Utamanya, menyangkut wabah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum memperlihatkan tanda-tanda usai.
Buah pikiran Maruli Tampubolon kemudian tertuang dalam lagu berjudul "Never Stand Alone" dan "Silent Night". Penyanyi yang juga pengcara ini mengisahkan proses pembuatan dua lagu yang diilhami dari datangnya bencana serta solusinya dalam menghadapi hari ke depan.
"Lagu Never Stand Alone berkisah tentang bagaimana ketika manusia menghadapi cobaan, disitulah kita harus mendekatkan diri dengan Tuhan. Karena dengan keimanan kita, selalu berusaha untuk dapat menghadapi masalah itu bersama Tuhan," kata Maruli Tampubolon kepada pewarta di Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Advertisement
Baca Juga
Jangan Takut
"Jadi, kekuatan bukannlah pada kita melainkan hanya ada pada Tuhan dan oleh karenanya keimanan kitalah yang hanya tertuju kepada Tuhan. Jangan takut bila kita lagi ada masalah dan problematika kehidupan, Tuhan selalu beserta kita," Maruli Tampubolon menambahkan alasannya menciptakan lagu berjudul "Never Stand Alone".
Advertisement
Lagu Kedua
Lagu kedua yang dirilisnya berjudul 'Silent Night' untuk menyambut Natal. "Idenya digagas bapak saya Juan Felix Tampubolon bersama Dennis Nussy. Diam-diam mereka bikin tiga bahasa, versi bahasa Batak, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris," Maruli Tampubolon menukas.
Libatkan Musisi Berkualitas
Dalam penggarapan dua lagu terbarunya, Maruli Tampubolon mengajak sederet musisi papan atas Indonesia yang sangat berbakat seperti Andi Rianto, Dennis Nussy, Rayendra Sunito, Andre Dinuth, Bonar Abraham, Group Vocal Renewal dan Choir Melody Bali Voice.
"Lagu ini kita rilis, untuk memberi energi kasih, energi cinta di tengah pandemi Covid-19 dan berbagai macam multi dimensi permasalahan kehidupan yang dinamis. Yang kita semua lagi rasakan di tahun 2020 ini dan lain sebagainya. Sekarang yang kita perlukan adalah energi kasih dan cinta," Maruli Tampubolon menambahkan.
Advertisement
Lagu Universal
Penyanyi kelahiran Jakarta, 26 Maret 1987 ini mengisahkan, tema lagunya universal dan untuk dinikmati semua masyarakat. "Ya kalau-kalau disenangi masyarakat dunia internasional itu sebuah bonus, namun fokus saya untuk kehidupan kebangsaan di Indonesia yang harmonis, sejahtera, saling gotong royong, tepo seliro, saling menghormati antara kita umat manusia. Walaupun berbeda beda tetapi tetap satu yaitu satu tumpah darah, satu bahasa dan satu bangsa, Indonesia," dia mengakhiri.