Liputan6.com, Jakarta Jokowi kebanjiran surat terbuka di jagat maya yang ditulis sejumlah organisasi pekerja film lalu diunggah di akun Instagram terverifikasi maupun Twitter mereka sejak Jumat (5/3/2021).
Mira Lesmana, Hanung Bramantyo, Joko Anwar, Reza Rahadian, Prilly Latuconsina, hingga Jefri Nichol menggemakan surat dua halaman yang berisi curhat soal film Indonesia terpukul pandemi Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah poin penting tertera dalam surat terbuka untuk Jokowi. Salah satunya menyinggung keputusan RI-1 membuka Daftar Negatif Investasi di bidang perfilman Indonesia tahun 2016. Perfilman Indonesia lalu memasuki era baru.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Jumlah Penonton Terus Meningkat
“Jumlah penonton yang terus meningkat dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan sebesar 20 persen per tahun selama 4 tahun terakhir sebelum pandemi,” demikian salah satu isi surat itu.
Pertumbuhan ini menempatkan Indonesia sebagai pasar film terbesar kesepuluh di dunia dengan nilai pasar sebesar 500 juta dolar AS di akhir 2019. Insan film siap mempertahankan pencapaian ini.
Advertisement
Siap Pertahankan Pencapaian
“Kami semua siap untuk mempertahankan apa yang telah kami capai, tetapi kami tidak bisa melakukannya sendiri. kami butuh bantuan dan dukungan negara agar apa yang sudah terbangun tidak musnah sia-sia,” lanjutnya.
Para kreator akan terus berkarya dan membuat film yang dicintai penonton dan dihargai dunia. Namun, bioskop harus bisa bertahan karena di sana film Indonesia bertemu para penonton.
Pembajakan Harus Diberantas
“Pembajakan film harus segera diberantas tuntas karena itu adalah potensi ekonomi digital untuk dieksplorasi pelaku industrinya dan ada hak pemasukan negara di dalamnya untuk membangun Indonesia,” tulis para insan film.
Lebih lanjut mereka menyatakan, “Film adalah bakti kami untuk negeri. Kami ingin bertahan hingga pandemi ini berakhir agar kami tidak tertinggal jauh dan bisa langsung meneruskan laju perekonomian perfilman demi Indonesia.”
Advertisement
Bantuan Kepada Perfilman Indonesia
Di pengujung surat mereka berharap Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, juga didukung oleh Kementerian Kesehatan melakukan aksi nyata.
“Untuk bisa memberikan bantuan kepada perfilman Indonesia melalui berbagai paket stimulus dan subsidi,” pungkasnya. Hingga artikel ini disusun, Presiden Jokowi belum merespons surat terbuka tersebut.