Liputan6.com, Jakarta - Presenter Helmy Yahya yang sempat memimpin dan membenahi Lembaga Penyiaran Publik, terus membuktikan rasa cintanya kepada Indonesia. Adik kandung Tantowi Yahya ini melangkah maju untuk berkontribusi di dunia pendidikan Tanah Air.
Berstatus sebagai CEO KidsLoop Nusantara, Helmy Yahya ingin membantu pelajar muslim di Indonesia yang berjumlah sekitar 55 juta orang untuk lebih mengenal sejarah Islami serta menghidupkan kembali Siroh Nabawiyah.
Advertisement
Baca Juga
Demi mewujudkan misinya itu, Helmy Yahya membuat konten aplikasi Islami. Ia menggandeng perusahaan Rumah Kisah yang selama ini berpengalaman dalam hal membuat konten fun sekaligus friendly sejak awal 2020 lalu.
Harapan dan Pencapaian
"Harapan dan pencapaian nantinya agar KidsLoop EduTech akan menjadi perusahaan yang terdepan dalam menyediakan materi pelajaran Agama Islam berbasis aplikasi," terang Helmy Yahya melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Mengenai Kidsloop EduTech
KidsLoop merupakan perusahaan EduTech global yang memiliki misi dalam menghadirkan kesempatan belajar bagi anak-anak. Bergerak di bidang usaha transformasi pendidikan dini, salah satu fungsi perusahaan yang kantor pusatnya di London, Inggris, adalah membantu sekolah dan penerbit untuk mendigitalkan konten serta menganalisa konten yang dihasilkan.
Berdiri sejak 2011, KidsLoop kini sudah memiliki kantor di beberapa negara. Mulai dari Hong Kong, Korea Selatan, China, hingga merambah ke 30 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Disosialisasikan Dalam Waktu Dekat
Helmy Yahya berharap kehadiran KidsLoop EduTech di Indonesia bisa menbantu para orangtua dan pelajar dalam menambah ilmu pengetahuan.
Melihat Indonesia sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, Helmy Yahya lantas melihat pangsa pasar pendidikan yang mengangkat unsur Islami perlu digalakkan dengan kemajuan teknologi yang ada.
"Untuk mendapatkan pangsa pasar yang cukup besar ini, saya akan rutin mensosialisasikan program-program ini ke berbagai instansi Pemerintah Pusat dan Daerah," pungkas Helmy Yahya.
Advertisement