Jackson GOT7 - Lay EXO Bela China soal Tudingan Kerja Paksa Etnis Uighur, Lepas Kontrak Iklan

Jackson GOT7 merilis pernyataan bernada senada dengan Victoria f(x) terkait tuduhan kerja paksa etnis Uighur.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 27 Mar 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 20:30 WIB
FOTO: Gaya OOTD Jackson GOT7 yang Serba Hitam, Stylish dan Menawan
Jackson GOT7. (Liputan6.com/IG/@jacksonwang852g7)

Liputan6.com, Beijing - Jackson GOT7 dan Lay EXO mengambil langkah tegas soal tudingan terjadi kerja paksa etnis Uighur untuk produksi kapas di Xinjiang. Menyusul Victoria f(x), mereka memutus kontrak iklan dengan sejumlah produk fashion terkemuka.

Dilansir dari Koreaboo, Jumat (26/3/2021), Lay EXO memutus kontraknya dengan Calvin Klein dan Converse.

Sementara Jackson memutus kontrak dengan Adidas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dengan Tegas

Jackson GOT7 luncurkan brand Team Wang/dok Instagram @jacksonwang852g7
Jackson GOT7 luncurkan brand Team Wang/dok Instagram @jacksonwang852g7

"Sejak hari ini, agensi dan Tuan Jackson Wang akan menghapuskan kerja sama dengan mereka Adidas Originals. Kepentingan negara di atas segalanya, dan Tuan Jakson Wang dengan tegas menentang semua aksi jahat yang memfitnah dan menjelekkan China," begitu pernyataan pria kelahiran Hong Kong ini di Weibo resminya, seperti diwartakan Allkpop.


Pernyataan Victoria

Victoria Song atau Victoria f(x). (Instagram/ victoria02_02)
Victoria Song atau Victoria f(x). (Instagram/ victoria02_02)

Sebelumnya, Victoria Song merilis pernyataan yang senada. 

"Kepentingan negara lebih penting dari apa pun. Kami dengan tegas melawan pemberian stigma yang melawan China dan tak setuju mempergunakan strategi bisnis untuk menjelek-jelekkan negara dan warganya," begitu pernyataan dari pihak Victoria.


Blokir Impor

Dilansir dari CNN, sejak tahun lalu muncul laporan bahwa terjadi kerja paksa kepada etnis minoritas di Uighur. Sejumlah merek fashion dunia juga sempat menyuarakan kekhawatiran ini, termasuk di antaranya H&M, Nike, dan lainnya. 

Pada Desember, pemerintah AS mengatakan akan memblokir impor kapas dari Xinjiang. 


Ajakan Boikot

Beberapa waktu belakangan, isu ini kembali memanas setelah Partai Komunis yang berkuasa mengungkit pernyataan merek fashion ini.

Publik di China panas. Suara untuk memboikot produk H&M dan lainnya, kini tenggah digelorakan oleh warga China. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya