Isu Perilaku Buruk Kim Jung Hyun Masa Lalu Merebak Lagi, Disebut Sering Bikin Seohyun SNSD Nangis

Liputan6.com, Seoul - Sepekan terakhir, aktor Kim Jung Hyun menjadi sorotan publik. Awalnya karena kabar hubungan asmaranya dengan lawan main di Crash Landing on You, Seo Ji Hye. Namun belakangan, isu ini meluas.

Yang pertama adalah perselisihan Kim Jung Hyun agensinya saat ini, O& Entertainment, yang membantah bahwa kontrak sang aktor akan segera berakhir. Di sela masalah ini, mendadak kabar mengenai perilaku buruk Kim Jung Hyun saat syuting drama Korea Time kembali mencuat.

Dilansir dari Allkpop, Senin (12/4/2021), sejumlah staf dari drama ini berbicara perlakuan tak menyenangkan bintang Mr Queen ini kepada sang lawan main, Seohyun SNSD.

"Seohyun sering menangis di lokasi syuting," kata seorang staf yang saat itu bertugas menangani keperluan anggota SNSD tersebut.

Kim Jung Hyun disebut menolak melakukan kontak mata dengan Seohyun dan memilih berada di mobil saat istirahat syuting.

"Dia [Kim Jung Hyun] memperlihatkan rasa tak nyaman setiap kali ada adegan romantis. Satu saat, setelah melakukan kontak fisik dengan tangan Seohyun, ia langsung melap tangannya dengan tisu secara agresif. Aku tak tahu apa ini adalah kesalahpahaman, tapi Seohyun melihatnya dan langsung menangis di lokasi syuting," kata sang staf.

Sang staf menyebut bahwa Kim Jung Hyun meminta maaf kepada Seohyun lewat agensinya, tapi perilakunya saat itu tak banyak berubah.

Sekadar pengingat, perlakuan Kim Jung Hyun terhadap Seohyun dalam konferensi pers Time pada 2018 juga sempat dikritik oleh warganet. Diwartakan Soompi pada tahun tersebut, sepanjang acara Kim Jung Hyun memasang wajah tanpa ekspresi.

Bahkan Kim Jung Hyun enggan menerima ajakan Seohyun SNSD untuk berpose sambil mengaitkan lengan. Saat ditanya seorang reporter apa ia baik-baik saja, sang aktor menjawab bahwa ia sedang mempertahankan sikap karakter yang ia mainkan di serial ini.

Seperti diketahui, pada akhirnya Kim Jung Hyun mundur dari Time saat drama ini tengah tayang. Kala itu agensi mengungkap bahwa gangguan kesehatan sebagai alasannya.